Warung TPID Kota Probolinggo, Tumpuan Warga Pengendali Inflasi
Warung Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) di Jalan Panglima Sudirman 165 Kota Probolinggo, Jawa Timur, baru seminggu buka. Warung yang berjualan sembako seperti beras, minyak goreng, gula, hingga sayur dan bumbu itu menjadi tumpuan warga saat berbelanja.
Warung TIPD memang menjadi tumpuan warga saat berbelanja sebab sembako yang dijual di bawah harga pasar. Beras Stabilisasi Pasokan Harga Pangan (SPHP) dipatok Rp 53.000 (kemasan lima kilogram/kg).
Gula premium merk Manis Kita dijual Rp 17.00/kg dan minyak goreng Rp 16.500/liter. Tomat dijual Rp 20.000/kg dan bawang merah dipatok Rp 40.000 per ikat.
"Harga beras yang kemasan lima kilo lumayan murah, Rp 53.000. Di luar, beras sejenis itu dijual sekitar Rp 70.000," kata Ny. Hafna, warga Kelurahan Tisnonegaran, Kota Probolinggo.
Bahkan tomat sempat melejit Rp 35.000 per kg pada pertengahan hingga akhir bulan lalu. "Sekarang tomat sudah turun jadi Rp 20.000 per kilo," ujar Yudi, pemilik warung nasi di Sukabumi.
Seperti diketahui, Warung TPID dirintis Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah dan Perdagangan (DKUMP). Selain untuk mengendalikan inflasi, warung tersebut juga sebagai objek survei Badan Pusat Statistik (BPS) dalam menilai tingkat inflasi kota.
Penjabat (Pj) Walikota Nurkholis saat mengunjungi Warung TPID, Senin, 29 April 2024 mengingatkan, warung tersebut harus menjual sembako di bawah pasar.
Nurkholis didampingi Sekda Ninik Ira Wibawati yang juga menjabat sebagai Ketua TPID Kota Probolinggo, Kepala DKUMP Fitriawati, Kepala DKPPP Aries Santoso, perwakilan BPS dan Kepala UPT Pasar Baru Edi Sekar. Lokasi Warung TPID terletak di area Pasar Baru.
Nurkholis juga menanyakan soal operasional Warung TPID. “Ini ketersediaan sembako yang dijual apakah terus berlanjut? Upayakan agar harganya murah dan di bawah pasaran,” katanya.
Kadis DKUMP Fitriawati menjawab kesanggupannya. “Kami terus upayakan Pak, teman-teman bakal gerilya setiap hari. Termasuk melakukan survei harga dan survei ketersediaan bahan pokok yang murah,” ujarnya.
Selanjutnya, DKUMP akan bersinergi dengan Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKPPP) agar bisa memperoleh sembako dengan harga lebih murah. Misalnya, komoditas bawang merah yang diperoleh langsung dari petani.
“Warung TPID bakal terus beroperasi, selain menyediakan dan menstabilkan harga bahan pokok bagi masyarakat, juga mengendalikan inflasi. Apalagi juga menjadi objek survei BPS dalam menilai tingkat inflasi daerah,” ujar Fitri, panggilan akrab Fitriawati.
Advertisement