Warung Perancis UNUSA, Jembatan Mahasiswa Untuk Kuliah Di Eropa
Bagi anda yang baru lulus SMA namun belum diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN), tidak perlu galau atau sedih. Pilih saja di Universitas NU Surabaya.
Di perguruan tinggi ini, selain anda disuguhi dengan teknologi-teknologi yang serba canggih ada juga akan belajar banyak kemampuan berbahasa asing, salah satunya bahasa Perancis.
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (UNUSA) benar-benar mempersiapkan mahasiswanya menjadi sarjana yang profesional, berjiwa wirausaha, terampil dan Islami. Selain itu UNUSA juga mempersiapkan tenaga kerja yang memiliki kemampuan berbahasa asing yang baik.
Tidak hanya bahasa Inggris, di UNUSA anda juga akan dilatih berbahasa Perancis. Salah satu wujud komitmen tersebut UNUSA pada tahun 2017 mendirikan warung dipergunakan untuk belajar atau mengasah skill berbahasa Perancis yang disebut dengan Warung Perancis.
Awal Mula Berdiri dan Prestasi
Awal mula berdirinya Warung Perancis ini bermula dari kerjasama UNUSA dengan Institut Francais Indonesia. Rektor UNUSA, Prof Dr Achmad Jazidie menyambut baik kerjasama tersebut. Karena kerjasama ini juga akan bermanfaat bagi mahasiswa UNUSA untuk saling bertukar belajar.
Dalam salah satu proyek kerja sama tersebut, bakal direalisasikan pembangunan Warung Prancis. Tempat itu akan menjadi sarana pembelajaran bahasa Prancis bagi mahasiswa yang berminat melanjutkan studi di negeri Menara Eiffel tersebut. "Begitu juga sebaliknya, mahasiswa Prancis juga bisa belajar bahasa Indonesia di sini," katanya.
Nah dari sinilah kemudian berdirilah warung Perancis yang berada dekat Laboratorum Gizi di UNUSA Kampus B Jalan Jemursari, Surabaya.
Dalam satu tahun berdiri mahasiswa UNUSA berhasil menyabet predikat juara 2 nasional dalam lomba pidato Perancis yang diselenggarakan di Program Studi Bahasa Perancis Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung akhir bulan lalu.
Salah satu mahasiswa yang berhasil mengalahkan perwakilan perguruan tinggi negeri maupun swasta di seluruh Indonesia ini bernama Muhammad Qoimam Bilqisthi Zulfikar salah satu mahasiswa Program S1 Pendidikan Kedokteran UNUSA.
Qoim, demikian panggilan akrabnya menyabet juara kedua dalam "La Semaine Française (LSF)". LSF ini merupakan kegiatan tahunan berupa perlombaan-perlombaan berbahasa Perancis berskala nasional untuk siswa maupun mahasiswa Bahasa/Sastra Perancis dari berbagai sekolah dan universitas.
Qoim ini merupakan jebolan warung Prancis generasi pertama yang ternyata mampu berprestasi di tingkat nasional. Ini bukti komitmen UNUSA dalam mencetak sarjana-sarjana atau lulusan yang tidak hanya profesional tetapi juga memiliki skill atau kemampuan di luar jalur akademiknya yakni skil berbahasa.
Qoimam yang ditemui mengaku gembira atas prestasi yang di raihnya. "Prestasi ini memacu saya untuk terus berlatih dan meraih prestasi yang lebih baik lagi untuk Surabaya dan UNUSA, almamater saya," katanya, 15 Mei 2018.
Pada lomba Pidato Bahasa Perancis, juara 1 diraih Universitas Gajah Mada (UGM), juara 2 diraih Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa), dan juara 3 diraih Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung.
Dengan adanya suatu kompetisi secara tidak langsung dapat meningkatkan skill mahasiswa baik di bidang akademik maupun non akademik. "Semoga menjadi motivasi untuk mahasiswa UNUSA yang lain agar terus berinovasi dan berprestasi serta membanggakan almamater," imbuh Qoimam. (adv/wit)