Warung Gula Kelapa Kediri, Warung Tempat Ngobrol Budaya
Jika kamu ada di Kediri, ada tempat tongkrongan baru yang nyaman. Namanya Warung Gula Kelapa. Letaknya di Jalan Raya Desa Sawahan Purwokerto Kecamatan Ngadiluwih, Kabupaten Kediri. Di sini pengunjung tidak hanya bisa menikmati hidangan makanan dan minuman, tapi juga bisa mengeksplorasi fasilitas yang ada di warung ini.
Selain pengunjung bisa memanfaatkan fasilitas wifi untuk berselancar di dunia maya, di warung ini, pengunjung juga bisa belajar tentang budaya dan kesenian Jawa. Misalnya belajar gamelan, karawitan, jaranan, wayang kulit. Ada juga panggung mini yang bisa dijadikan stand up comedy dan pentas lainnya.
Warung ini baru dibuka 27 Maret 2021 lalu. Pemiliknya adalah kakak beradik. Salah satunya bekerja sebagai anggota Babinkamtibmas Polsek Mojo Kediri. Sementara adiknya menekuni tukang gendang wayang kulit untuk dalang kondang, Ki Manteb Sudarsono.
"Selain ngopi, di sini kita juga bisa ngobrol bareng tentang budaya. Kebetulan adik sudah pulang ke Kediri sama istrinya lulus kuliah. Adik kan tukang gendangnya dalang Ki Manteb Sudarsono. Sekalian tak minta ke sini mewarnai perkembangan budaya yang ada di sini. Kalau saya kan selain polisi, memang senang jaranan" kata Bripka Agus Budiono kepada Ngopibareng.id, Rabu 08 April 2021 malam.
Bripka Agus Budiono mengatakan, konsep Warung Gula Kelapa ini merupakan ide dari dirinya dan sang adik yang bernama Gede Wika Aryawan.
"Saya kasih nama Gula Kelapa karena identik dengan merah putih. Nama lainnya sebagai simbol bapak-ibu. Merah itu Ibu Pertiwi sedangkan putih itu angkasa. Konsepnya seputar kesenian tari, karawitan, jaranan serta lainya," katanya.
Warung Gula Kelapa, selain sebagai tempat hiburan juga bisa untuk mengedukasi pengunjungnya agar mencintai kesenian budaya Jawa.
Makanan dan minuman yang disajikan di warung ini seperti pada umumnya warung angkringan lainnya, seperti kopi, wedang uwuh, teh. Sedangkan untuk makanannya ada pisang keju, mie pedes serta ayam goreng. Semua menu makanan dan minuman dijual dengan harga sangat terjangkau.
"Makanan ringan karena pada intinya kita ingin bisa ngobrol gayeng. Di sini sifatnya mengedukasi, kita bisa belajar bareng. Di sini banyak teman-teman komunitas YouTube dan budayawan," kata anggota polisi yang pernah bertugas di satuan Resmob Polres Kediri Kota ini.
Pria yang akrab disapa Kang Dalang ini mengatakan, warung tersebut ia sewa dengan nominal tidak sedikit yakni Rp20 juta per tahun. Perabotan yang dipakai pun dibikin dengan seni pahat yang berkualitas. Bahannya menggunakan kayu yang diperkirakan berusia ratusan tahun.
"Kebetulan kemarin hujan banjir di Desa Besowo banyak kayu limbah kemudian saya manfaatkan. Jenisnya, kayu pasang, kayu jaran macem-macem usianya bisa sampai ratusan tahun mungkin," ujarnya.
Agus Budiono kembali menegaskan bahwa ia dan adiknya mendirikan warung ini tidak hanya sekedar untuk mencari keuntungan, melainkan juga ingin berkumpul tukar pikiran soal kesenian. Tentunya disertai dengan penerapan protokol kesehatan secara ketat, seperti jaga jarak, memakai masker dan cuci tangan di tempat yang telah disediakan.
Untuk membuat pernak-pernik yang terdapat dalam Warung Gula Kelapa membutuhkan proses pengerjaan sekitar sebulan lamanya. Warung ini punya kapasitas sekitar 75 orang pengunjung.
"Tempat ini dulunya warung sate, terus tak jalan. Akhirnya lama nganggur terus saya sewa. Mengingat halamannya kan luas bisa digunakan untuk pertunjukan virtual dan kegiatan budaya lainnya," kata polisi yang sudah punya anak dua ini.
Advertisement