Waru Banjir Lagi, Pemprov Jatim Sebut Dua Faktor
Cuaca ekstrem yang melanda wilayah Sidoarjo dan sekitarnya kembali terjadi di tengah upaya penanganan banjir di Waru. Hal tersebut membuat banjir yang sempat hilang kembali datang.
Di mana titik banjir masih terjadi di kawasan Bungurasih, Wage dan Pepelegi dengan ketinggian air yang beragam.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Jawa Timur, Baju Trihaksoro mengatakan, pihaknya terus mengupayakan normalisasi Kali Butung dan anak sungainya, serta saluran air di perkampungan.
Ia mengatakan, ada dua faktor yakni cuaca ekstrem berupa hujan deras dan adanya fenomena banjir rob, serta kondisi sungai yang tertutup enceng gondok dan sampah yang menyebabkan banjir masih terjadi.
"Kemarin disusur sepanjang 3 Km lebih. Kami susur lagi berapa panjang persisnya. Kalau saya lihat sendiri tertutup sekali kalinya," jelas Baju, Selasa 13 Februari 2024.
Hal itu diperparah dengan sistem drainase di perkampungan yang sudah lama tidak dibersihkan. Sehingga, ada tumpukan sampah yang menghambat aliran air.
"Di hulu seperti Wage, Pepelegi kami sudah mengirimkan excavator untuk membersihkan anak sungai. Serta ada tim membersihkan drainase, dan PU Sidoarjo akan membantu sosialisasi ke warga untuk masalah drainase," ujarnya.
Tak hanya persoalan di hulu, pihaknya juga melakukan upaya pembersihan di sisi hilir yang menuju ke muara sungai di wilayah Tambakoso.
"Kami menerjunkan dua alat pencacah enceng gondok di hulu dan hilir. Karena, enceng gondok besar-besar rusak alat ini karena khusus untuk enceng gondok kecil-kecil," ungkapnya.
Karena itu, proses pembersihan di sana agak terhambat dan dikoordinasikan lagi dengan stakeholder terkait yakni BBWS Brantas, PU Sidoarjo dan BPBD Jatim untuk melakukan upaya normalisasi.
"Sekarang ini kami membersihkan sampah-sampah di hulu anak sungai di Waru kita bersihkan semua," pungkasnya.
Advertisement