Warning Ditutup, Warga tetap Mandi di Pelabuhan Perikanan
Meski telah ada “warning” hendak ditutup untuk aktivitas mandi dan berenang, Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo tetap ramai diserbu warga. Minggu sore, 1 Desember 2019 misalnya, pelabuhan yang dikelola UPT PPM, Dinas Perikanan dan Kelautan Jatim itu didatangi ribuan warga yang berendam di laut.
Pengunjung yang didominasi anak-anak tampak bermain di pantai yang sore itu airnya dangkal. Sebagian terlihat bermain di tepian, sebagian lagi berendam dan berenang di kedalaman air ketinggian dada anak-anak.
Hanya saja kali ini kawasan pantai yang diserbu pengunjung tidak lagi di sebelah utara, yang berada di dekat PT Wira Dock Yard. Pengunjung bergeser di pantai sisi selatan, berjarak sekitar 200 meter dari lokasi semula.
“Saya refreshing murah meriah bersama istri dan anak-anak ke Pantai Mayangan. Sekadar berendam dan berenang di pantai bersama keluarga,” kata Ali, warga Tisnonegaran, Kota Probolinggo.
Hal serupa diungkapkan Yusuf, warga Wiroborang, Kota Probolinggo. Ia sengaja datang bersama teman-teman satu komunitas untuk berendam berlama-lama di laut.
“Berendam di laut bisa menyegarkan dan menyehatkan tubuh. Sudah lama saya jalani,” kata pensiunan PNS itu.
Yusuf tidak mempermasalahkan jika tempat mereka berendam bergeser ke sisi selatan pantai. “Justru lokasi yang sekarang ini lebih aman karena lebih masuk ke daratan,” katanya.
Seperti diketahui, UPT PPP Mayangan meminta warga tidak lagi berendam di kawasan pelabuhan perikanan. Larangan itu tertuang dalam surat pemberitahuan yang ditandatangani Kepala UPT PPP Mayangan, Pratiwi Sulistyani, 15 November 2019.
Surat itu ditujukan kepada pengurus Asosiasi Sahabat Laut dan pengurus Surya Citra Bahari. Kedua komunitas itu selama ini memfasilitasi ribuan warga Probolinggo yang melakukan terapi kesehatan dengan cara berendam di laut. Mereka berasal dari berbagai lapisan masyarakat di Probolinggo.
Dalam surat pemberitahuan itu disebutkan, otoritas pelabuhan meminta fasilitas milik komunitas di lokasi pelabuhan sisi barat dipindahkan. Alasannya, bangunan pemecah gelombang (breakwater) yang merupakan bangunan fasilitas pokok pelabuhan segera difungsikan.
Kawasan mulai PT Wira Dock Yard hingga bangunan breakwater juga akan dipagari permanen. Kawasan itu akan menjadi area tertutup yang hanya bisa diakses oleh petugas pelabuhan.
Advertisement