Warganya Dikarantina Akibat Corona, Korsel Protes Jepang
Korea Selatan mengajukan protes keras atas sikap Jepang yang mengarantina pengunjung dari Korea Selatan, selama dua minggu. Sejumlah surat protes juga dilayangkan Korsel kepada beberapa negara lain yang menerapkan larangan masuk bagi pengunjung yang berasal dari negaranya.
Menteri Luar Negeri Korsel mengatakan akan meminta penjelasan kepada Duta Besar Jepang, atas sikap Tokyo mengarantina warga negara Korsel. Protes serupa juga diterima oleh Kedutaan Vietnam dan Singapura karena menerapkan kebijakan serupa dengan Jepang.
“Sangat disesalkan Jepang mengambil langkah yang tak berasalan dan eksesif tanpa melakukan konsultasi dengan kami. Dan kami sangat merekomendasikan pertimbangan ulang,” kata protes itu.
Setelah pertemuan presidensial di Blue House, Dewan Keamanan Nasional (NSC) mengeluarkan pernyataan yang menyebut Tokyo “kehilangan kepercayaan dari komunitas internasional akibat sikap yang pasif” dalam merespon wabah corona.
“Kami akan mengeksplorasi tindakan kontra yang dibutuhkan berdasarkan prinsip resiprositas,” katanya.
Juru bicara pemerintah Jepang, Yoshihide Suga, mempertahankan jika larangan masuk tersebut juga berlaku untuk pengunjung dari China. “Keputusan itu adalah ahsil dari review menyeluruh dari informasi yang ada tentang situasi di negara lain dan efek dari tindakan lain,” katanya.
Tindakan Jepang diambil setelah kasus baru corona bermunculan di Korea Selatan, negara kedua terbesar setelah China, dalam hal jumlah kasus. Kini terdapat 6.284 kasus infeksi dan jumlah pasien meninggal mencapai 42 orang, kata Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KCDC).
Jumlah pengunjung Jepang asal Korsel mengalami penurunan hingga 26 persen tahun lalu, dibandingkan dengan tahun 2018 sebanyak 5,6 juta orang. Penurunan terakhir terjadi pada 2011, ketika Jepang diguncang gempa dan bencana nuklir, menurut Organisasi Wisata Nasional Jepang.
Jepang dan Korsel mengalami hubungan yang tidak akur sejak 1910 hingga 1945, mengiukuti upaya pencaplokan Jepang atas Semenanjung Korea. Tahun lalu, Tokyo menurunkan perdagangan dengan Korsel, dan negara itu membalas dengan memboikot produk dan jasa asal Jepang, dialihbahasakan dari Reuters.
Advertisement