Warga Terdampak PSBB Pertanyakan Janji Sembako dan BLT
Pakar telematika Roy Suryo mengingatkan pemerintah jangan terlalu banyak mengobral janji, dalam menghadapi bencana nasional Covid-19, dan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Kalau janji itu sampai meleset dan tidak tepat sasaran akan mempengaruhi kepercayaan rakyat kepada pemerintah. Sebab janji yang terkait pandemi corona dan PSBB, berhubungan langsung dengan perut.
Mantan politisi Partai Demokrat itu mencatat, setidaknya ada lima jaringan pengaman sosial yang dijanjikan pemerintah. Yakni paket sembako, BLT, Kartu Pra Kerja, stimulus bagi UMKM, dan potongan pembayaran rekening listrik bagi pelanggan 450 dan 900 watt.
Selain itu, ada janji uang insintif bagi petugas medis di garda terdepan yang berhadapan langsung dengan pasien corona. "Sekarang banyak orang yang menanyakan kapan paket sembako dan BLT cair," kata Roy Suryo.
Menurut pemilik nama lengkap Kanjeng Raden Mas Tumenggung Roy Suryo Notodiprojo, atau disingkat KRM Roy Suryo, pemerintah mengalokasikan anggaran bansos sebesar Rp21 triliun dari Rp405,1 triliun, yang dipersiapkan untuk nenghadapi corona.
"Orang-orang yang berteriak ini adalah pekerja informal, driver ojol, sopir taksi, bajay, pekerja harian dan PKL yang terpaksa harus tinggal di rumah sesuai dengan maklumat PSBB dan physical distancing.
Mereka ini memang butuh makan, cukup manusiawi kalau menanyakan kapan sembako dan BLT dibagikan karena perutnya sudah keroncongan," ujar pakar telematika yang pernah menjadi Menpora di era Presiden ke-6 RI SBY.
Ngopibareng.id mencoba menghubungi beberapa driver ojol dan kelompok miskin di Jakarta, rata-rata mengatakan belum ada yang menerima sembako dan BLT terkait PSBB.
"Yang saya dengar baru akan dibagikan," kata Imam, driver Grab yang biasa mangkal di stasiun Kebayoran.
Menteri Sosial Juliari P. Batubara sebelumnya mengatakan segera menyalurkan bantuan sembako untuk memenuhi kebutuhan dasar keluarga miskin dan rentan terdampak Covid-19.
Ia menjelaskan indeks bantuan adalah Rp600 ribu per keluarga per bulan. Setiap bulan bantuan ini disalurkan dua kali masing-masing Rp300 ribu per paket sembako termasuk kemasan dan ongkos kirim.
Bansos sembako terdiri dari beras, minyak goreng, sarden, kornet, sambal, kecap, mie instan, susu UHT, teh, dan sabun mandi.
Waktu pengiriman bantuan pada bulan April, Mei, dan Juni. Bantuan diberikan kepada keluarga miskin dan rentan terdampak Covid-19, khusus di DKI Jakarta sebanyak 1,3 juta KK.
Advertisement