Warga Terdampak Pengusiran dari Rusunawa Gunungsari Dirikan Tenda Depan Grahadi
Sejumlah warga terdampak penertiban Rusunawa Gunungsari melakukan aksi di depan Gedung Negara Grahadi, Surabaya, Jumat 17 Mei 2024. Aksi ini merupakan aksi lanjutan pasca pengusiran yang dilakukan Pemprov Jatim pada Kamis, 16 Mei 2024.
Tampak dalam aksi ini mereka mendirikan tenda berukuran 3x2 meter sebagai simbol kekecewaan karena sudah tidak memiliki tempat tinggal pasca pengusiran. Mereka pun berniat tinggal di tenda itu sampai ada jawaban dari Pemprov Jatim.
Sugiwati, salah satu warga terdampak mengaku kecewa dengan tindakan agresif pemerintah yang dilakukan oleh petugas Satpol PP Jawa Timur. Sehingga dalam pengusiran terjadi aksi saling dorong yang menyakitkan bagi warga.
"Kemarin minta ampun, perempuan-perempuan tok, Satpol PP kejam minta ampun," ungkap Sugiwati dengan nada kesal.
Sebelum pengusiran, Sugiwati mengaku telah mendapat peringatan dari pengelola untuk segera melunasi tunggakan. Namun, ia mengaku belum bisa melunasi segera karena faktor ekonomi yang belum mencukupi.
Ia sendiri mengaku sudah dua tahun terakhir ini ia belum membayarkan tunggakannya sebesar Rp7.325.000. "Sebelumnya ada pemberitahuan SP 1, 2, 3. Saya masih tunggu anak saya dari Jakarta ke sini untuk melunasi. Masalahnya dicicil Rp2 juta dulu tidak mau," aku wanita berusia 48 tahun itu.
Kini, ia mengaku sudah tidak memiliki tempat tinggal lagi. Untuk itu, dari aksi ini ia berharap ada kepedulian pemerintah terhadap nasib warganya.
"Harapan saya ingin balik ke sana lagi, masalahnya saya kerja di situ, saya buka warung kopi di depan rusun. Utang saya banyak pak, terus kurang, BPKB masuk situ (digadai). Saya tidak kerja terus gimana?," pungkasnya.