Warga Tak Nurut Social Distancing Picu Angka ODP Naik
Angka orang dalam pemantauan (ODP) di Provinsi Jawa Timur terus meningkat. Menurut data pada Sabtu 28 Maret 2020, ada sebanyak 4.568 orang berstatus ODP.
Kenaikan itu, menurut Komandan Gugus Kuratif Penanganan Covid-19 Jatim, dr Joni Wahyuhadi, tidak terlepas dari perilaku masyarakat yang mengabaikan imbauan social distancing hingga work from home.
"ODP itu naik terus karena dipengaruhi perilaku masyarakat sendiri. Masih jarang yang mau menjaga jarak, memakai masker, hingga membersihkan tangan dengan sabun atau hand sanitizer. Sekarang semua harus bermasker untuk menghindari penularan," kata Joni di Gedung Negara Grahadi, Sabtu 28 Maret 2020.
Joni mengatakan, masyarakat seharusnya mengikuti protokol kesehatan Kementerian Kesehatan (Kemenkes), Pemprov, Pemerintah Kabupaten/Kota dalam penerapan social distancing atau physical distancing.
Karena menurut Joni, tindakan social distancing itu bisa menekan angka ODP hingga 40 persen. Sebab, virus corona memiliki daya penularan yang sangat cepat.
Joni menambahkan, social distancing itu gunaanya untuk memperlambat penularam virus covid-19. "Karena, pada dasarnya kita semua tidak tahu, jika di suatu keramaian ada yang positif corona meski hanya bertatap muka, kita bisa tertular," bebernya.
Dia menambahkan, seseorang yang positif bisa saja tidak menunjukan gejala. "Dia ini carrier, jadi kalau kita satu tempat atau ruangan dengan dia, ya semua bisa tertular," katanya.
Maka dari itu, Joni berharap masyarakat Jatim bisa membantu pemprov menyelesaikan masalah corona ini, dengan cara melakukan protokol kesehatan yang sudah diumumkan. Yakni yang paling utama ada menjaga jarak, study at home, work from home, dan tidak berkerumun.
"Jangan berkumun lagi. Ikuti imbauannya. Work from home saja. Social distancing dilakukan. Biar tak semakin banyak dan naik angka ODP di Jatim," pesan dia.