Warga Surabaya Tertipu Arisan Online Miliaran, Begini Modusnya
Beberapa warga Surabaya mengaku telah menjadi korban penipuan arisan online melalui akun Instagram @arisan9tull_. Mereka mengaku telah tertipu puluhan hingga ratusan juta, saat mengikuti arisan tersebut.
Salah satu korban, Dela Neira, 23 tahun, Jalan Pucang Asri, mengatakan sempat mengikuti arisan online itu dengan total modal sekitar Rp250 juta. Dari uang tersebut, dia masih merugi Rp100 juta.
“Kalau saya mengalami kerugian itu Rp 250-300 juta. Tapi sebagian sudah dikembalikan, kalo rugi secara tabungan ya Rp 100 juta,” kata Dela, ketika dikonfirmasi, Jumat, 28 Januari 2022.
Dela mengaku mengetahui arisan online tersebut dari salah seorang temannya, pada September 2021, lalu. Ketika itu, mendapatkan kontak admin atas nama Fatimatul Ulah, 35 tahun, warga Jalan Kapasari Pedukuhan.
Saat menghubungi admin, kata Dela, dirinya juga dikontak oleh pemilik arisan online, Ninda Puspita Wulandari, 23 tahun, warga Jalan Kalibutuh. Keduanya meyakinkan korban jika arisan itu memiliki lembaga hukum serta diawasi oleh otoritas jasa keuangan (OJK).
Selain ditipu karena telah terdaftar OJK, Dela juga diiming-imingi mendapat keuntungan yang besar. Ia pun akhirnya tertarik dan ikut lima slot arisan dengan masing-masing modalnya Rp3 juta.
"Setelah itu saya masuk tapi tidak langsung ratusan juta. Jadi awal dia menawarkannya, misal masuk Rp30 juta, nanti kami dapatnya Rp40 juta. Akhirnya saya ikut yang Rp3 jutaan, saya ambil 5 slot," ucapnya.
Dela mengungkapkan, arisan online tersebut sempat berjalan lancar, dan kesepakatan pun dipenuhi pengelola. Namun, dia mulai curiga saat pihak admin menginformasikan jika bunganya bertambah, menjadi 25 persen.
“Awal Desember 2021, itu mereka kok bikin list terus setiap hari. Sedangkan di situ saya agak sanksi (aneh), kok permintaan arisan ini banyak banget nominal, Rp 50 juta itu kembalinya sampai Rp 77 juta, berarti itu di atas 25 persen," jelasnya.
Kecurigaan Dela bertambah, saat pihak pengelola menjanjikan para pelanggan dengan pengembalian uang modal dalam jangka waktu 10 hingga 20 hari, terhitung dari hari awal memberikan modal.
"Biasanya tenornya itu kan satu bulan, kok tiba-tiba jadi 10 hari, 20 hari. Ini sudah gak masuk akal. Itu semakin aneh karena bunganya juga tambah banyak," ujar dia.
Ketakutan Dela akhirnya menjadi nyata saat uang arisan yang seharusnya didapatkannya pada Januari 2022, tidak kunjung cair. Menurut owner, uang tersebut dibawa lari oleh adminnya.
"(Katanya) yang bawa kabur uangnya adminnya. Tapi ada indikasi admin dan owner ini ada kerja sama, karena ownernya sengaja tidak mau ngasih tahu adminnya ada di mana, jadinya ya ganjil," katanya.
Dela mengungkapkan, dirinya sempat berkomunikasi kepada korban lain yang ikut arisan online. Dari sana, dia mengetahui ada member yang mengalami kerugian hingga miliaran. “Member yang ikut 250 orang, hampir semuanya kena tipu. Ada yang masukkan uang sampai Rp 1,4 miliar, itu tertingginya," ucapnya.
Dela pun akhirnya melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Bubutan pada Minggu, 23 Januari 2022. Dia berharap agar pelaku segera ditangkap dan dihukum sesuai pasal yang berlaku.
Sementara itu, korban arisan online lainya, Fajar Amrullah, 25 tahun, pemuda Jalan Lakarsantri, mengalami kasus serupa. Dia mengaku telah tertipu Rp6 juta untuk dua slot arisan.
"Aku ikut arisan itu sejak September 2021, aku waktu itu ikut yang Rp 3 juta, untuk (pesan) 2 slot. Cairnya Rp4 juta per satu slot pada bulan depannya, Oktober," kata Fajar.
Merasa bisa dipercaya, Fajar akhirnya melanjutkan arisan online tersebut dengan modal Rp5 juta satu slot, dan Rp20 juta untuk dua slot. Namun untuk slot dengan nominal Rp20 juta tidak kunjung cair.
"Aku terakhir masuk itu Rp 25 juta. Slot Rp 5 juta dan dua slot Rp 10 jutaan. Yang Rp 10 juta ini dapatnya Rp14 juta dan seharusnya cair 19 Januari kemarin,” jelasnya.
Fajar pun hanya bisa gigit jari ketika mengetahui bahwa sang owner sudah tidak ada di rumah. Informasi tersebut didapatkannya dari tetangga samping rumah pelaku. “Itu saudaranya sama tetangganya bilang jika si owner itu bawa koper saat Subuh dan pergi. Tidak tahu kemana. Ada yang bilang ke Semarang," ujar dia.
Fajar mengungkapkan bahwa sebenarnya uang arisan tersebut digunakannya untuk biaya nikah. Dengan demikian, ia pun harus memutar otak untuk mencari pengganti uang yang hilang tersebut. “Aku nikah rencananya 1 Juli 2022. Pakai uang arisan itu. Tapi ya kena seperti ini, ya gimana lagi,” tutupnya.
Advertisement