Warga Surabaya Pilih Wisnu dan Armuji dalam Survei Pilkada
Wakil Walikota Surabaya Wisnu Sakti Buana menjadi figur paling populer dalam Pilkada Surabaya 2020. Hasil survei yang dilakukan Pusat Riset Pilkada Jatim menempatkan Wisnu sebagai sosok terpopuler dengan meraih 39,21 persen dari seluruh responden. Sementara Armuji menjadi sosok paling populer untuk calon Wakil Wallikota Surabaya.
Riset yang dilakukan oleh JTV dan Institut Teknologi Sepuluh November (ITS) itu menjaring 12 nama calon walikota dan 11 nama calon wakil walikota, baik dari figur partai politik dan non parpol. Nama Wisnu Sakti meraih jumlah terbanyak sebagai figur yang paling populer dengan tingkat elektabilitas atau tingkat keterpilihan terbanyak.
Setelah Wisnu, ada 11 tokoh lain yang paling populer secara berurutan, yaitu Adies Kadir, Azrul Ananda, Fandi Utomo, Eri Cahyadi, Machfud Arifin, M. Soleh, Gus Hans, Fathul Muid, Usman Hakim, Samuel Teguh, dan Mujiaman Sukirno.
Sedangkan hasil survei tingkat keterpilihan atau elektabilkitas calon walikota, juga menempatkan Wisnu di posisi teratas dengan 5,47 persen reponden akan memilihnya sebagai walikota. Disusul 11 nama lain secara berurutan, yaitu Eri Cahyadi, Azrul Ananda, Fandi Utomo, Adies Kadir, Gus Hans, Machfud Arifin, M. Soleh, Usman Hakim, Fathul Hamid, Mujiaman Sukirno dan Samuel Teguh.
Sementara hasil untuk survei tingkat pengenalan atau popularitas bakal calon Wakil Walikota Surabaya dipuncaki oleh Armuji dengan 35,88 persen responden mengenalnya. Selanjutnya diikuti Azrul Ananda, Dwi Astuti, Gunawan, Hendro, Lia, M. Yasin, Reni Astuti, Tatik Efendi, Taufik Hidayat, dan Vinsensius Awey di urutan paling terakhir.
Sedangkan survei keterpilihan bakal calon Wakil Walikota Surabaya juga menempatkan Armuji sebagai sosok yang paling banyak hendak dipilih oleh responden sebanyak 5,94 persen. Disusul 10 nama lain secara berurutan yaitu Azrul Ananda, Dwi Astuti, Gunawan, Hendro, Lia, Yasin, Reni Astuti, Tatik Efendi, Taufik Hidayat, dan Vinsensius Awey.
Kepala Pusat Riset Pilkada JTV Machmud Suhermono menjelaskan, rilis survei popularitas dan elektabilitas ini merupakan yang pertama dilakukan di Surabaya. Ada rentang waktu sekitar tujuh bulan (213 hari) sebelum coblosan, maka dari sisi persentase popularitas dan elektabilitas figur-figur masih merata dan di angka di bawah 10 persen.
“Hasil survei ini semacam tolok ukur, modal awal popularitas dan elektabilitas figur-figur yang selama ini sudah mengenalkan diri ke publik melalui media,“ sebut Machmud dalam siaran persnya.
Survei tersebut dilakukan sejak 12 Februari – 19 Februari 2020. Sedangkan, nama yang muncul disaring dari sumber pemberitaan di media massa arus utama di Surabaya. Khususnya program berita Jatim Awan, Pojok Pitu, dan Pojok Kampung JTV.
Riset dengan multi-stage random sampling ini mengambil 450 sampel berusia di atas 17 tahun dari seluruh wilayah di Surabaya, dengan jumlah sampel tiap wilayah proporsional terhadap jumlah penduduk Surabaya. Rentan margin of error sebesar 2,5 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.