Warga Surabaya Belum Terima Masker dari Pemkot
Pemkot Surabaya sebelumnya mengumumkan telah membagikan masker kepada warga Surabaya, melalui Puskesmas hingga kelurahan. Namun, sejumlah warga hingga saat ini mengaku belum merasakan fasilitas tersebut.
"Dereng, dari kelurahan dereng," ucap salah satu Ketua RW di Kelurahan Kalisari Damen Mulyorejo Surabaya yang tak mau disebutkan namanya.
Ia mengatakan, sampai saat ini telah menunggu pembagian masker itu. Padahal sebelumnya Walikota Surabaya Tri Risma Harini telah mengumumkan sejak Januari 2020 lalu, Pemkot Surabaya telah membagikan sejumlah masker dan pakaian pelindung diri kepada seluruh kelurahan di Surabaya.
"Dereng itu Mas, Bapak malah nggak tau ada pembagian masker, yang ada mahasiswa dari Unesa tiga hari kemarin sosialisasi ke sini," lanjutnya.
Ketua RW yang ada di Kecamatan Mulyorejo ini, mengaku membutuhkan masker untuk mencegah penularan virus corona. Apalagi, wilayahnya yang dekat dengan kampus Institut Teknologi 10 November (ITS) juga banyak dijadikan tempat tinggal sementara mahasiswa. “Mestinya kami yang butuh masker untuk menghindari penyakit dunia ini,” katanya.
Senada dengan itu, Slamet Sutikno warga kelurahan Kejawan Mulyorejo Surabaya juga mengaku tidak tahu tentang program pembagian masker oleh Walikota Risma sejak Januari itu.
"Belum, belum itu Mas," katanya saat dihubungi Ngopibareng.id.
Saat ditanya, Sutikno malah terkesan kebingungan. Ia malah mempertanyakan hal tersebut kepada Ngopibareng saat dihubungi "lah Mas nya tau dari mana," ucapnya.
Tak hanya bertanya pada warga dan ketua RW, Ngopibareng juga berusaha menggali informasi kepada salah satu puskesmas di Ketabang Kali Surabaya. "Kami nggak bisa memberikan informasi apa-apa mas, kita sudah sering dimarahi," ucap Lia salah satu perawat di Puskesmas Ketabang Kali.
Ia mengatakan, segala informasi yang ingin di tanyakan kepada Puskesmas harus didahului dengan melayangkan surat kepada petugas Tata Usaha Puskesmas tersebut "Mas nya harus kirim surat dulu ke DKPP nanti baru bisa njawab, ini kami kan di bawah naungannya Dinas Kesehatan," terangnya.
Sebelumnya, Walikota Surabaya Tri Rismaharini mengaku telah membagikan masker gratis kepada warga Surabaya sejak Januari 2020. Hal itu dilakukan Risma saat dirinya menerima ramalan dari BMKG akan adanya gunung meletus.
Saat itu, seperti diberitakan Ngopibareng.id sebelumnya, Risma tak hanya membagikan masker, tetapi juga baju hazmat kepada warga. Perintah itu disampaikan ke Dinas Kesehatan Kota Surabaya.
“Jadi, bukan hanya masker tok yang saya simpan, kita punya itu,” terang Risma seperti diberitakan Ngopibareng.id, pada Rabu 4 maret 2020.
Masker itu, seperti disebutkan Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya Febria Rachmanita, kemudian telah didistribusikan ke 63 Puskesmas di Surabaya. Puskemas akan membagikan 9.892 box masker ke masing-masing kelurahan, dengan jatah masing-masing kelurahan mendapatkan 10 box.
“Makanya, Dinkes melakukan pengadaan untuk persediaan selama 18 bulan dengan perhitungan buffer enam bulan. Persediaan itu kemudian didistribusikan ke Puskesmas untuk dibagikan ke kelurahan,” katanya seperti dikutip Ngopibareng.id.