Warga Stren Kali Surabaya Gelar Larung Sungai di Jagir Wonokromo
Paguyuban Warga Stren Kali Surabaya (PWSKS) menggelar ritual larung sungai pada Minggu, 10 Desember 2023, yang bertempat di Kampung Baru, Pintu Air Jagir, Wonokromo, Surabaya.
Acara yang digelar rutin selama bulan Desember ini adalah sebagai bentuk rasa dan ucapan syukur masyarakat stren kali tersebar di 5 Kecamatan, baik Sukolilo, Gubeng, Wonokromo, Wiyung, dan Karangpilang, atas kemurahan Tuhan kepada mereka atas kehidupan yang diberikan melalui bumi serta air.
Warsito, Sekjen PWSKS Surabaya menyebut bahwa dengan acara ini, warga di sepanjang stren kali mengharapkan agar air sungai mendatangkan kebaikan bagi mereka yang tinggal di bantaran Kali Jagir ini.
"Hari ini, kami segenap anggota paguyuban berharap dengan digelarnya ritual ini, memohon supaya air yang mengairi sungai ini agar selalu damai. Kami juga berharap agar terhindar dari bencana, serta segenap warga yang tinggal di sepanjang stren kali selalu dilimpahi rezeki," ujarnya pada Minggu, 10 Desember 2023.
Menurut Warsito, diadakannya ritual larung sungai ini juga sebagai bentuk upaya untuk melestarikan aliran air sungai, yang digunakan oleh seluruh masyarakat dan disalurkan oleh PDAM Surya Sembada Kota Surabaya.
"Kita juga mengadakan kerja bakti membersihkan aliran sungai ini setiap sebelum diadakannya ritual. Jangan sampai air yang kita konsumsi ini menjadi tercemar karena limbah. Sama saja bunuh diri kalau air di sini tercemar," katanya.
Sementara itu, Said, sesepuh PWSKS menyebut bahwa ritual larung sungai ini selain sebagai ungkapan syukur, juga bentuk ritus yang dilakukan oleh masyarakat di sepanjang bantaran kali untuk membuang balak atau sial.
"Ritual ini juga dilakukan dengan maksud untuk membuang sengkolo atau membuang sial yang mungkin akan menimpa masyarakat stren kali yang tersebar, dipimpin oleh 13 koordinator wilayah dan 5 kecamatan se-Surabaya," timpalnya.
Ritual larung sungai di Kali Jagir ini menggunakan media nasi tumpeng yang berisi bermacam-macam lauk dan pauk, seperti nasi, ayam panggang, ikan, udang, tahu tempe, urap-urap, dan pisang. Tak ketinggalan media lainnya seperti dupa dan bermacam kembang juga digunakan dalam ritual. Selain itu, untuk menyemarakkan ritual ini, juga dihadirkan pertunjukan, seperti reog, jaranan, serta karawitan.
Advertisement