Warga Selfie di Lokasi Bencana Semeru Viral, Ini Upaya Polisi
Erupsi Semeru meluluhlantakkan ribuan hektare wilayah, termasuk rumah warga di Lumajang. Sedikitnya 2 ribu warga kini mengungsi. Namun kampung mereka yang tak berpenghuni banyak dijadikan spot wisata oleh warga lain. Fenomena ini viral di Twitter.
Wisata di Kampung Terdampak Erupsi
Unggahan tentang aktivitas warga yang berwisata dan foto selfie di antara perumahan warga terdampak erupsi Semeru, viral di media sosial. Wisatawan datang untuk melihat pemandangan serta berfoto, di Kampung Renteng, Lumajang.
Di saat yang sama, penghuni kampung yang sedang mengungsi, masih berupaya menyelamatkan sisa-sisa harta benda mereka di dalam rumah yang terkubur material vulkanik lebih dari 4 meter.
Netizen pun banyak melempar kritik atas tindakan yang tidak berempati tersebut. Mereka menyayangkan aksi wisatawan yang tidak memikirkan derita para korban, ketika asyik berswafoto dengan telepon seluler mereka.
"Tidak ada empati sama sekali. Berbondong-bondong ke sana, agar tidak ketinggalan tren. Agar menjadi yang paling terupdate, ter kekinian, kebutuhan konten sosmed. Duh," tulis akun @rahmattegh, dilihat pada Miggu 12 Desember 2021.
Ganggu Evakuasi
Soal wisata yang tidak berempati tersebut, Bupati Lumajang Thoriqul Haq sempat meminta agar para wisatawan berhenti datang ke lokasi erupsi.
Sebab menurutnya kedatangan mereka akan menjadi kendala bagi proses evakuasi dan pencarian korban erupsi Semeru.
"Kendala itu banyak orang ke sana, termasuk mobil-mobil yang ke atas. Itu yang membuat masalah,” ucapnya di Kecamatan Pronojiwo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur (Jatim)," kata Thoriqul pada Kamis, 9 Desember lalu.
Saat itu, kawasan Umbulan di Dusun Sumbersari, Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo, yang menjadi wilayah terparah bencana Semeru, justru didatangi oleh warga dari luar wilayah untuk berswafoto atau melakukan siaran langsung lewat media sosial, dikutip dari kompas.com.
Gubernur Tegur Wisatawan
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa pun tegas menegur para wisatawan yang ber-selfie di wilayah bencana Semeru.
Ia menegaskan jika wisatawan yang datang juga akan berisiko tertimpa bencana. "Masyarakat yang tidak berkepentingan jangan mendekati zona merah karena berbahaya. Apalagi kalau cuma untuk sekadar ber-selfie, ini lokasi bencana, bukan lokasi wisata," tuturnya dalam keterangan tertulis, pada Rabu, 8 Desember 2021.
Khofifah juga mendorong wisatawan agar lebih baik membantu korban dibanding melakukan selfie di lokasi wisata.
"Daripada ber-selfie di lokasi bencana, baiknya berempati dengan menghimpun dan menyalurkan bantuan, atau mendoakan para korban bencana yang sampai saat ini belum diketemukan," lanjutnya.
Penyekatan Kepolisian
Guna mencegah warga yang tidak berkepentingan masuk, polisi setempat juga melakukan penyekatan di jalur-jalur evakuasi menuju lokasi terdampak bencana.
Seperti salah satu titik penyekatan di Jembatan Gunung Sawur, Kecamatan Candipuro. Polres Lumajang menyebut warga yang boleh masuk harus menunjukkan identitas. Meski kendalanya, banyak pula warga yang kehilangan identitas akibat rumah mereka terkubur material vulkanik.