Warga Banyuwangi Sebut Kebakaran Hutan Gunung Merapi Merisaukan, Api Bentuk Pola Segitiga
Kebakaran di kawasan hutan Gunung Merapi Ungup-ungup terpantau jelas dari Banyuwangi, khususnya dari wilayah Kecamatan Wongsorejo. Api awalnya muncul posisi bagian bawah gunung tersebut. Api terus membesar hingga dinihari. Dari kejauhan pergerakan api membentuk semacam segitiga berukuran besar.
Salah satu warga yang melihat, Ikhwan Arief, warga Desa Bangsring, Kecamatan Wongsorejo. Dia menyebut, api pertama kali terlihat sekitar pukul 19.30 WIB. Dia menyebut, api terus membesar. Dalam waktu 30 menit, kebakaran hutan terus semakin tampak meluas.
“Jam 20.00 WIB mulai sedikit membesar, satu jam setengah kemudian saya lihat lagi sudah membentuk segitiga seperti itu,” jelasnya, Selasa, 20 Agustus 2024.
Menurutnya, kebakaran tersebut berada tepat di arah barat Desa Bangsring. Dia meyakini kawasan tersebut masih masuk wilayah Desa Bangsring. Namun lokasinya sangat jauh dari pemukiman. Sehingga warga setempat tidak merasa khawatir.
Lebih jauh, Ikhwan Arief mengatakan, semakin lama api semakin membesar. Awalnya, dirinya melihat titik api berada di bagian bawah. Api kemudian terlihat merembet ke bagian atas dan samping. Sehingga dari kejauhan kebakaran itu membentuk pola mirip segitiga. “Itu kan jauh dari pemukiman. Tapi masih kelihatan sangat besar,” ungkapnya.
Kebakaran tersebut, menurutnya, masih terlihat hingga Subuh. Namun apinya sudah cenderung mengecil. Namun sekitar pukul 01.30 WIB, api masih terlihat cukup besar. Hanya saja posisinya sudah semakin merembet ke atas. Sehingga titik puncak api yang membentuk segitiga semakin tinggi. “Tapi semakin ke atas, titik atas segitiga itu semakin tinggi,” bebernya.
Dia mengaku sejak kecil sudah sering melihat kebakaran di hutan yang berada di bagian barat perkampungan itu. Menurutnya, kebakaran kali ini merupakan yang paling besar dari yang pernah dilihatnya selama ini.
“Pengalaman saya di sini, masih kecil ada kebakaran sering lihat, lha ini yang terbesar, seingat saya yang terbesar,” pungkasnya.
Advertisement