Warga Resah, Lingkungan Balun Saudagaran Cepu Kerap Jadi Sasaran Maling
Lingkungan Balun Saudagaran di Kelurahan Balun, Kecamatan Cepu, Blora, menjadi sorotan karena maraknya aksi pencurian. Dalam setahun terakhir, kawasan ini kerap menjadi sasaran para pelaku kejahatan, mulai dari pencurian di rumah warga hingga fasilitas umum seperti warung angkringan dan panti asuhan.
Ketua RW VII, Hanif, mengungkapkan bahwa sejumlah insiden pencurian terjadi di wilayah tersebut. Beberapa kasus yang mencuat antara lain: Pencurian di tongkrongan Lawang Jati: Perangkat komputer dan barang dagangan lain raib, menyebabkan kerugian jutaan rupiah. Kemudian, pencurian Ikan lele dalam kolam habis dikuras: Pencuri mengambil seluruh ikan siap panen tanpa sisa.
Selanjutnya, Pencurian kambing dan motor: Pelaku bahkan berhasil membawa motor yang kuncinya masih tertancap. Juga uang dari saku celana, beras, hingga telepon genggam milik pemilik warung angkringan.
“Lingkungan ini rawan pencurian karena banyak orang luar yang bebas keluar masuk. Ada lapangan futsal dan warung angkringan yang sering menjadi tempat berkumpul,” ujar Hanif pada Rabu 1 Januari 2025.
Maling juga menyasar di Panti Asuhan Muhammadiyah Cepu, di bawah pengelolaan Lembaga Kesejahteraan Sosial Aisyiyah (LKSA). Penjaga panti, Dwi Heni, melaporkan dua percobaan pencurian dalam satu bulan terakhir, salah satunya melibatkan pencurian ikan gurami siap jual.
“Pagi-pagi ikan di kolam sudah berkurang. Kami juga pernah hampir kehilangan pompa sirkulasi air, tetapi aksi pelaku digagalkan,” jelas Dwi.
Hanif menyoroti minimnya sistem keamanan di lingkungan tersebut. Ia mendorong warga untuk memasang CCTV di rumah masing-masing. "Piket jimpitan kurang efektif. Setelah mengambil iuran, petugas hanya pulang ke rumah," ujarnya.
Selain itu, Hanif merasa resah dengan adanya orang luar yang mencari bekicot dan tokek hingga ke pekarangan warga, karena diduga memanfaatkan kesempatan untuk memetakan situasi.
Hanif berharap ada kerja sama antara warga dan pihak berwenang untuk meningkatkan keamanan lingkungan. Ia juga mengimbau aparat kepolisian agar lebih serius menindaklanjuti laporan pencurian.
Sementara itu, salah satu pengelola warung angkringan, Odi, mengaku pernah mengalami kerugian hingga Rp4 juta akibat pencurian perangkat komputer dan barang dagangan. "Kami sudah melapor, tapi sampai sekarang belum ada tindak lanjut dari polisi," ungkapnya.
Dengan tingginya intensitas pencurian di Balun Saudagaran, warga berharap keamanan lingkungan segera diperbaiki. Langkah konkret seperti pemasangan CCTV dan patroli rutin dianggap penting untuk mencegah aksi serupa di masa depan. Hingga berita ini diturunkan, Kapolsek Cepu, AKP Edi Santosa, belum memberikan tanggapan terkait maraknya kasus pencurian ini.
Advertisement