Warga Perum Studio Alam Indah Akan Laporkan Media ke Dewan Pers
Warga Perum Studio Alam Indah, Depok, Jakarta akan melaporkan TVOne ke Dewan Pers terkait acaranya yang dinilai menyudutkan, karena tidak sesuai realitas.
Anis Hidayah, salah satu warga Perum Studio Alam Indah, menyesalkan acara talkshow ILC TVOne yang disiarkan langsung, Selasa, 3 Maret 2020 malam membahas tentang dua warga Perum Studio Alam Indah yang terjangkit virus corona.
"Kami menyesalkan attitude anda. Sebagai media mestinya mengedukasi masyarakat dengan informasi yang akurat. Kami warga perumahan akan melaporkan ke dewan pers. Dan mohon berhentilah siaran langsung terus menerus di perumahan kami," katanya, Rabu, 4 Februari 2020.
Dalam acara itu, TVOne menghadirkan salah satu nara sumber berinisial F yang mengaku warga perum tersebut. Padahal, menurut Direktur Migrant Care ini, sumber tersebut bukan warga setempat.
"Yang bersangkutan bukan warga kami, hanya berkunjung ke rumah kakaknya di perumahan kami. Kami memang diundang ke ILC, tetapi kami tidak bersedia datang. Tapi mengapa TVOne memaksakan menghadirkan orang yang bukan warga kami dan diklaim sebagai warga kami?" katanya, seperti dikutip akun Facebook Anis Hidayah.
Lanjut Anis, informasi yang disampaikan narasumber F itu tidak sesuai realitas. "Katanya tukang sayur tidak berani lagi masuk ke perumahan kami, itu tidak benar. Kemarin pagi ada tukang sayur yang masuk," katanya.
Kata Anis, sebagai media mestinya mengedukasi masyarakat dengan informasi yang akurat. "Katanya Mbak F tidak kenal dengan pasien, ya iyalah dia hanya berkunjung ke perumahan kami," katanya.
Menurut Anis, pasien MD itu warga senior di perumahan tersebut. Ia juga orang terhormat, ramah kepada warga sekitar. Pasien juga sering bergaul dengan masyarakat sekitar.
"Beliau dosen, seorang penari jawa profesional yang prestasinya mendunia, menerima banyak penghargaan internasional. Tetapi beliau tetap membumi, ramah kepada semua warga, bergaul dan peduli sama kami. Kami sering olah raga bersama, bertanam organik bersama, diskusi dan lain-lain," katanya.
"So, stop penghakimi pasien. Stop menyebarkan foto-foto pasien. Kita doakan bersama semoga kedua pasien segera sembuh dan kembali beraktivitas dan berkumpul dengan kami lagi," lanjutnya.