Warga Perbatasan Jember-Bondowoso Rayakan Lebaran Lebih Awal
Warga Pondok Pesantren Mahfilud Duror yang berada di perbatasan Kabupaten Jember dan Bondowoso, Jawa Timur, merayakan Lebaran 2022 lebih awal dengan melaksanakan Shalat Id di masjid pesantren setempat di Desa Suger Kidul, Kabupaten Jember, Minggu, 1 Mei 2022.
"Alhamdulillah pada Sabtu, 30 April 2022 malam kami melakukan takbiran dan hari ini kami merayakan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah," kata Pengasuh Ponpes Mahfilud Duror KH Ali Wafa.
Menurutnya, ribuan jamaah pesantren tersebut baik santri maupun warga di sekitar pesantren yang berada di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk, Kabupaten Jember dan warga Desa/Kecamatan Maesan, Kabupaten Bondowoso sudah melaksanakan ibadah puasa selama 30 hari.
"Kami memulai awal puasa 1 Ramadhan pada Jumat, 1 April berdasarkan kitab Salaf Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais yang diterapkan sejak tahun 1826 yang sudah turun temurun dilakukan di Pesantren Mahfilud Duror dan sekitarnya," katanya.
Ia menjelaskan, pihaknya menetapkan Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah pada 1 Mei 2022 berdasarkan kitab Nushatul Majaalis wa Muntahobul Nafaais, sehingga tidak menggunakan metode hisab dan rukyat.
"Alhamdulillah kami selalu hidup rukun dengan umat Muslim yang lain, meskipun penetapan awal puasa dan Lebaran berbeda dengan pemerintah dan Muhammadiyah," katanya.
Sementara Kepala Desa Suger Kidul Achmad Muzamil mengatakan jumlah warga di desanya sekitar 3.000 jiwa lebih, namun tidak semuanya merayakan Lebaran pada Minggu karena ada sebagian yang ikut pemerintah.
"Ada sekitar 2 ribu warga yang berlebaran hari ini, namun ada juga warga di desa lain yang ikut Shalat Id di masjid sekitar pesantren. Kami memang puasanya lebih awal dibandingkan Muhammadiyah dan pemerintah," katanya.
Pantauan di lapangan aparat kepolisian juga menjaga keamanan ribuan jamaah yang menjalankan Shalat Id di lingkungan Ponpes Mahfilud Duror di Desa Suger Kidul, Kecamatan Jelbuk itu.
Sementara itu, Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah pada Senin, 2 Mei, sedangkan pemerintah dan NU melalui Kementerian Agama (Kemenag) akan menetapkan 1 Syawal 1443 Hijriah melalui pemantauan hilal dan sidang isbat pada Minggu ini.
Advertisement