Warga Panik Semeru Muntahkan Awan Panas
Gunung Semeru memuntahkan awan panas, pada Minggu 6 Desember 2020 petang. Hal tersebut membuat warga kaki gunung panik dan lari berhamburan. Regu penyelamat dibantu relawan melakukan evakuasi kepada warga setempat yang saat itu sedang panik. Warga memang diimbau oleh petugas Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang berada di lokasi untuk segera mengosongkan rumah mereka masing-masing.
"Ayo bu, cepat-cepat, ayo bu naik," seru beberapa petugas kepada warga setempat.
Berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi BPBD Kabupaten Lumajang, peningkatan aktivitas vulkanik Gunung Semeru masih terus terjadi. Awan panas guguran teramati dengan jarak luncur 1.500 meter.
Puncaknya, sore setelah hujan deras, dan posisi gunung masih terselimuti kabut, Gunung Semeru memuntahkan awan panas. Hal tersebut membuat warga di daerah Supiturang, Lumajang lari berhamburan. Hingga kini, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) masih menetapkan status vulkanik Gunung Semeru pada level II atau ‘Waspada.’
Terkait dengan aktivitas dan status vulkanik Gunung Semeru, PVMBG merekomendasikan, pertama, masyarakat/pengunjung/wisatawan tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru dan jarak 4 km arah bukaan kawah di sektor selatan-tenggara, serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Radius dan jarak rekomendasi ini akan dievaluasi terus untuk antisipasi jika terjadi gejala perubahan ancaman bahaya.
Kedua, agar masyarakat menjauhi atau tidak beraktivitas di area terdampak material awan panas karena saat ini suhunya masih tinggi. Ketiga, perlu diwaspadai potensi luncuran di sepanjang lembah jalur awan panas Besuk Kobokan.
Keempat, mewaspadai ancaman lahar di alur sungai/lembah yg berhulu di Gunung Semeru (mengingat banyaknya material vulkanik yang sudah terbentuk).