Warga Padangan Bojonegoro Khawatir, Jumlah Buaya di Bengawan Solo Bertambah
Warga Desa Kebunagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, mulai khawatir dengan kemunculan buaya di Sungai Bengawan Solo yang jumlahnya diperkirakan bertambah. Warga yang tinggal di sekitar sungai terpanjang di Pulau Jawa ini, mulai hati-hati saat beraktivitas di Bengawan Solo.
Bertambahnya jumlah buaya di Sungai Bengawan Solo, disampaikan Kusnudin,58, tahun, warga Desa Kebunagung, Kecamatan Padangan, Bojonegoro. Dia menyebut, jumlah buaya yang kerap muncul pertama kali, dilihat ada 3-4 ekor pada Februari 2023 silam.
Saat itu, buaya nampak masih kecil, seukuran paha orang dewasa. Ada juga satu ekor yang besar di antara buaya lain yang muncul di permukaan air. “Ketika muncul pertama, masih kecil-kecil dan jumlahnya antara 3-4 ekor,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Sabtu 16 November 2024.
Tapi, lanjutnya, dalam beberapa hari ini, jumlah buaya yang muncul bertambah, di kisaran 5-7 ekor. Dia menyebut, dirinya tiap pagi dan sore berada di pinggir Sungai Bengawan Solo, untuk membersihkan kendang dan memberi makan kambing. “Kandang kambing saya ada di pinggir sungai. Jadi, ketika buaya itu muncul, ya saya melihat,” tandasnya.
Dirinya mengakui khawatir dengan bertambahnya jumlah buaya yang kerap muncul tak jauh dari kendang kambingnya. Apalagi, di sekitar itu, terdapat muara—anak sungai—yang kerap digunakaan warga mencari ikan dengan cara menjaring dan memancing. “Warga sekarang juga mulai ketakutan jika mancing,” tandasnya. Dia menyebut, buaya juga dilihat warga di beberapa titik dan masih berlokasi di Desa Kebunagung. Lokasinya di Bengawan Solo, tak jauh dari penampungan pasir, tak jauh dari sekolahan.
Satu Buaya Besar Dievakuasi Damkarmat
Tim Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Damkar) Kabupaten Bojonegoro evakuasi buaya dewasa di Kali Prudung, Desa Kebunagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, Jumat 16 Februari 2024. Buaya ukuran panjang sekitar 1,6 meter ini ditemukan di pinggir Kali Prudung yang merupakan Anak Sungai Bengawan Solo.
Yang pertama kali melapor keberadaan buaya yaitu Sulkan, warga Dusun Brangkal, Desa Kebunagung, Padangan pada Jumat siang. Selanjutnya penampakan buaya dilaporkan ke Damkar Pos Padangan, Bojonegoro.
Sebanyak 8 anggota gabungan Damkar Pos Padangan dan Damkar Pos Kota menuju ke Sungai Prudung, Desa Kebunagung. Tiga anggota terjun ke kali dan berhasil menjerat binatang amfibi tersebut.
Kepala Pelaksana Damkar Kabupaten Bojonegoro Achmad Gunawan, mengatakan buaya kerap muncul di Kali Prudung. “Ada warga yang kemudian melapor ke Damkar. Selanjutnya tim berhasil menangkap Binatang tersebut,” ujarnya pada Jumat 16 Februari 2024, ketika itu.
Buaya Kerap Berjemur Pagi Jelang Siang
Tiga buaya yang kerap muncul di permukaan air Sungai Bengawan Solo di Desa Kebunagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro, kini justru jadi tontotan warga sekitar. Buaya ukuran, satu besar, sedang dan kecil kembali muncul saat permukaan air di Sungai Bengawan Solo naik.
Biasanya tiga ekor buaya akan muncul antara pukul 08.00 hingga pukul 11.00 WIB. Buaya yang muncul berjemur di antara semak-semak di pinggir Sungai Bengawan Solo. Terakhir kali buaya muncul dan dilihati belasan warga pada sore Minggu 18 Februari 2023.
Bahkan saat buaya berjempur, warga kerap menyoraki dan jadi hiburan gratis masyarakat. Biasanya buaya muncul tepat berada di bawah kendang kambing milik Kusnudin, warga Desa Kebunagung, Kecamatan Padangan, Kabupaten Bojonegoro. Kebetulan rumahnya tepat berada di pinggir sungai.
”Kami tetap waspada, meski posisi tebing sungai masih lumayan tinggi. Tetap waspada dengan reptile tersebut,” tegas Kusnudin.
Advertisement