Warga Natuna Duduki DPRD, Tolak Evakuasi WNI dari Wuhan
Rencana karantina WNI asal Provinsi Hubei, China, di pangakalan militer TNI di Natuna, Kepualuan Riau, dikabarkan belum disosialisasikan dengan warga dan otoritas setempat. Sejumlah warga Ranai, Kabupaten Natuna pun menggelar unjuk rasa, menolak rencana kedatangan WNI, dengan menduduki kantor DPRD Natuna, sejak Jumat, 31 Januari 2020.
“Masyarakat masih bertahan di kantor DPRD untuk menyuarakan aspirasi mereka, bahwa mereka menolak kedatangan WNI dari China untuk proses evakuasi dan karantina di Natuna,” kata Kabag Humas Pemkab Natuna Defrizal, Sabtu 1 Februari 2020.
Kepada wartawan, Defrizal mengaku tak mengetahui sampai kapan warga akan menduduki DPRD Natuna dan melakukan aksi protes. Ia menduga jika aksi ini akan dilakukan hingga penduduk setempat mendapat jawaban atas protes mereka.
“Masyarakat ingin tahu apa keputusannya? Apa gerak selanjutnya? Apa win-win solution dari pihak yang berwenang?, dalam hal ini Kemenkes,” katanya.
Jawaban menurutnya harus disampaikan oleh pemerintah pusat, lantaran pemerintah daerah juga tak tahu tentang rencana ini. Defrizal mengaku tak ada informasi yang diberikan pemerintah pusat kepada pemerintah setempat, terkait rencana itu. Bahkan, ia tak tahu berapa jumlah WNI yang akan datang, tim evakuasi, waktu kedatangan, hingga lokasi karantina tersebut.
“Dari pihak berwenang belum mengeluarkan informasi. Bahkan kedatangan teman-teman pusat tanpa pemberitahuan ke pemerintah daerah,’ katanya, dilansir dari Suara.com.
Pemerintah daerah menunggu dan berharap ada informasi jelas dari pemerintah pusat terkait proses evakuasi dan karantina WNI dari Wuhan itu.
Sebelumnya, pemerintah pusat, bersiap memberangkatkan satu pesawat untuk mengevakuasi 245 WNI di Provinsi Hubei, Sabtu 1 Februari 2020. Rencananya, WNI akan dikarantina di rumah sakit di pangkalan militer TNI di Natuna, Kepulauan Riau, setibanya di Indonesia.