Tokoh Nahdliyin Surabaya Berikan Dukungan pada Eri-Armuji
Turunnya rekomendasi dukungan Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan pada bakal pasangan Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota Surabaya, Eri Cahyadi-Armuji, disambut dengan suka cita oleh tokoh Nahdliyin di Surabaya.
Dalam video yang beredar viral di media sosial, tampak Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Surabaya, KH Muhibbin Zuhri begitu sumringah saat nama Eri-Armuji disebut oleh Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PDI Perjuangan, Puan Maharani.
Selain itu, dalam video juga tampak Kiai Muhibbin dan sebagian pengurus PCNU foto bersama sembari mengepalkan tangan dengan latar belakang layar yang menampilkan suasana pengumuman rekomendasi PDIP. Sebagian mereka juga ada yang memeluk Kiai Muhibbin secara bergantian, sembari tersenyum penuh kebahagiaan.
Bahasa tubuh tersebut seolah memperkuat dukungan yang sebelumnya telah mundul dari sejumlah tokoh NU Surabaya. Di antaranya adalah KH Mas Mansur Tholhah, pengasuh Ponpes At-Tauhid, Sidoresmo, Surabaya, yang juga Mustasyar Nahdlatul Ulama (NU) Kota Surabaya, serta KH Mas Sulaiman Nur, yang juga Rois Syuriah PCNU Surabaya.
“Perlu mempertimbangkan calon walikota yang amanah, punya kemampuan dan kapasitas serta sudah memperlihatkan khidmatnya untuk warga dan program-program jamiyah selama ini. Oleh karena itu kami sepakat mendorong saudara Eri Cahyadi untuk dicalonkan sebagai walikota dan berkebulatan tekad untuk memenangkannya pada Pilkada Surabaya 2020,” kata KH Mas Mansur Tholhah dan KH Mas Sulaiman Nur, Kamis 3 September 2020.
Pernyataan tersebut juga diamini KH Kemas Abdulrahman Nongcik yang juga Mustasyar NU Surabaya, KH Abd Tawwab Hadlory dan KH Qodli Syafii yang tak lain adalah wakil Rois Syuriah NU Surabaya.
Dukungan kepada Eri, menurut KH Kemas, sangat beralasan karena dia terbukti telah menyukseskan banyak program pembangunan yang manfaatnya sudah dirasakan umat. "Kami bukan mendukung Mas Eri maju. Bukan semata-mata itu, tapi kami mendukung kebaikan yang sudah ada diteruskan,” ujarnya.
Prinsipnya adalah al-muhafadlatu ala qadimis sholih, wal akhdu ala jadidil aslah. “Apa-apa yang baik diteruskan, lalu tetap mengambil hal-hal baru agar ke depan semakin baik,” pungkasnya.