Wasiat KH Syafruddin Memompa Semangat Juang, Duka Warga Nahdliyin
KH Syafruddin Syarif, Katib Syuriah PWNU Jawa Timur, telah berperan aktif dalam perjuangan dakwah Islam Indonesia. Di Jawa Timur, Kiai Syafruddin juga mendapat amanah sebagai Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur.
Ketika tersebar kabar duka wafatnya pada Minggu 8 Mei 2022 sekitar pukul 12.58 WIB, sontak menjadikan kesedihan bagian sebagian besar umat Islam, khususnya warga Nahdliyin. Innalillahi wa inna ilaihi roji’un.
"Kita benar-benar kehilangan sosok panutan, kiai yang santun, alim, dan yang sepenuhnya mengabdi kepada masyaikh dan untuk NU.
Saya bersaksi KH Syafruddin Syarif kiai yang sangat baik, rendah hati, dan istiqomah," tutur Prof KH Abd. A'la, Rais Syuriah PBNU Jatim, yang juga pengasuh Pesantren An-Nuqoyah Guluk-guluk Sumenep.
"Semoga Allah mengampuni segala dosa Almarhum, dan menempatkan Almarhum di tempat paling mulia di sisi-Nya. InsyaAllah Almarhum husnul khotimah Semoga keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kesabaran," tutur Prof A'la, yang mantan Rektor Universitas Islam Negeri Surabaya (UINSA) .
Pesan dan Wasiat bagi Aktivis NU
Di kalangan kader NU, sebelumya telah merasakan pesan-pesan khusus dari Kiai Syafruddein. Pesan khusus itu kini dianggap sebagai wasiat yang bisa menjadi pegangan dalam menjalankan khidmah dalam perjuangan dakwah Islam.
Inilah pesan dan wasiat KH Syafruddin Syarif:
"Jika Anda menjadi Pengurus NU, maka niatkan seperti Anda masuk ke dalam Masjid. Tidak ada tujuan apa-apa kecuali ibadah."
Demikian di antara pesan KH. Syafrudin Syarif yang kerap disampaikan kepada para Pengurus PWNU Jawa Timur. Beliau termasuk kiai yang penuh dedikasi, peduli dan perhatian banget pada setiap perkembangan program² keumatan di NU.
"Sedih sekali hari ini mendengar kabar beliau wafat. Dengan doa kita semua, mugi-ugi Allah SWT mengampuni seluruh dosanya dan menerima semua amal baiknya," tutur Ust M Taufik Mukti, di antara warga NU yang aktif dalam kegiatan tersebut.
Perawatan Intensif
dr Prananda Surya Airlangga, dari tim dokter yang menangani mengabarkan pada pukul 12.17 WIB bahwa kondisi almarhum yang dirawat intensif di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD dr Soetomo Surabaya dikabarkan memburuk.
KH Syafruddin Syarif dirawat intensif di ICU RSUD dr Soetomo mengalami perburukan dan kondisi semakin menurun. "Kami tim dokter sudah berusaha maksimal. Mohon doanya diberikan yang terbaik buat beliau,” ujarnya.
Saat mengembuskan nafas terakhir, almarhum berada di rumah sakit. Jenazahnya segera diberangkatkan dari Surabaya ke rumah duka, di Jalan Mastrip nomor 5, Kedopok, Kota Probolinggo.
“Tepatnya di seberang Kantor Kecamatan Kedopok. Rumah di sebelah timur jalan, pagar hijau hadap ke barat,” kata Ning Geby, putri Kiai Syafruddin. Menurutnya, jenazah dimakamkan di sekitar rumah duka Kota Probolinggo.