Warga Muhammadiyah Diimbau Suarakan Isu Moderasi di Medsos
Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad mengatakan, media Sosial menjadi ladang dakwah yang strategis. Di Indonesia sendiri ada 167 juta orang menggunakan media sosial dari total penduduk kurang lebir 270 orang. Sehingga 60% lebih penduduknya sudah bermedia sosial.
"Maka Muhammadiyah harus membanjiri media-media sosial dengan berbagai dakwahnya. Utamanya dakwah Islam berkemajuan, Islam yang moderat," tutur Dadang, dalam keterangan Senin, 8 Februari 2021.
Dadang mengingatkan, moderat adalah prinsip yang teguh dan jelas mengikuti Al-Qur’an dan sunnah. Selain itu, mengikuti Rasulullah saw. Menurutnya, Rasul Saw telah mencontohkan banyak sikap moderat, terlebih kala itu di Madinah, Rasul Saw menghadapi berbagai macam kaum. Diantaranya, yahudi, nasrani, bani aus, dan lainnya.
Bukan dengan kekerasan, Rasulullah justru menyebarkan agama dengan santun, cara yang baik dan semua itu sudah ada penjelasannya dalam Al-Quran.
"Saya kira justru moderat itu berprinsip, mengikuti aturan Al-Qur’an dan Sunnah juga mengikuti contoh Rasulullah saw betapa Rauslullah itu moderat sekali, ketika di Madinah kan Rasul menghadapa berbagai macam kaum ada yahudi, Nasrani, Bani Haus, dan lainnya jadi beliau sangat moderat," kata Dadang.
“Prinsip inilah ummatan wastahan (umat yang adil dan pilihan) itu aku,” kata Dadang menambahkan.
Sehingga, segala tuduhan tentang sikap moderat yang tidak berprinsip itu salah besar dan tidak tepat. Karena sesungguhnya sikap Muhammadiyah telah jelas untuk menjadi moderat dan menyebarkan Islam yang rahmatan lil alamin (rahmat bagi seluruh alam).
“Kita harus memulai memosting sesuatu yang berguna dari agama kita. Kita memosting kuotasi-kuotasi yang membangun kebersamaan, persatuan, kemajuan, dan persatuan. Juga menyemangati persaudaraan dan beragama secara baik,” jelas Dadang.
Ia melarang warga Muhammadiyah ikut-ikutan memosting hoax, bullshit (omong kosong), dan sesuatu yang akan mengundang kemarahan publik.
Maka, menurutnya penting bagi semua warga Muhammadiyah untuk aktif bermedia sosial. “Anak-anak Muhammadiyah itu harus membanjiri informasi-informasi positif, ajakan persaudaraan, kebersamaan, pembangunan, keilmuan di media sosial. Sehingga tema-tema moderat menjadi sesuatu yang menguasai media di jagad raya ini,” terang Dadang.
Jika orang-orang dengan pemikiran moderat tidak ikut menyebarkan narasi moderat di Media Sosial maka narasi-narasi moderat juga tidak akan naik. Oleh karena itu, jangan heran apabila narasi di media sosial diambil oleh kelompok radikal maupun konservatif.
Advertisement