Warga Malaysia Menolak Vaksin AstraZeneca
Malaysia memutuskan tidak memakai vaksin AstraZeneca untuk vaksinasi nasional. Belasan juta dosis vaksin AstraZeneca pun mangkrak. Menurut penjelasan Menteri Sains, Teknologi, dan Inovasi Khairy Jamaluddin, warganya cemas jika disuntik vaksin AstraZeneca.
Kecemasan ini terkait efek samping langka vaksin AstraZeneca, yakni pembekuan darah. "Warga ragu vaksin AstraZeneca aman dan memiliki manfaat lebih besar daripada risikonya," jelas Khairy Jamaluddin, dikutip dari Channel News Asia.
Dia pun menegaskan bahwa vaksin AstraZeneca tidak akan ditempatkan di pusat vaksin nasional.
"Ini kami buka kepada publik secara sukarela setelah melihat semua fakta terkait vaksin AstraZeneca," jelas Khairy Jamaluddin.
Malaysia sudah mendapatkan total 12,8 juta dosis vaksin AstraZeneca. Vaksin AstraZeneca. Alih-alih menyia-nyiakan 268 ribu dosis awal, vaksin AstraZeneca dialihkan ke Selangor dan wilayah federal Kuala Lumpur. Ia sudah menyepakati bersama pihak terkait untuk mulai mendistribusikan vaksin AstraZeneca di pusat vaksin khusus.
Vaksin AstraZeneca Dipakai di Indonesia
Sementara Indonesia baru saja mendapatkan 3,8 juta dosis vaksin AstraZeneca, Senin 26 April 2021. Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan dr Siti Nadia Tarmizi menjelaskan pendistribusian sudah berproses ke 34 provinsi.
"Sudah proses. Ke seluruh provinsi tapi sekarang kita sedang pastikan kembali mempertimbangkan kecepatan dosis dari tiap provinsi masing-masing," jelas Nadia.
Beberapa waktu lalu, BPOM memastikan tak ada yang perlu dikhawatirkan terkait vaksinasi AstraZeneca. Sejauh ini, kasus pembekuan darah yang ditemukan juga sangat langka.
Adapun untuk kehati-hatian, BPOM menambahkan warning dalam fact sheet selama proses skrining vaksin AstraZeneca berlangsung. Khususnya bagi mereka yang berisiko mengalami pembekuan darah.