Warga Lombok Utara Mulai Bangun Huntara
Warga penerima bantuan "cash transfer progam" (CTP) dari Palang Merah Indonesia mulai membangun hunian sementara (huntara), seperti di Dusun Temposodo, Kabupaten Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat.
Salah seorang warga Dusun Temposodo, Desa Santong, Kecamatan Kayangan, yang merupakan penerima manfaat progam itu, Fauzi (36), mengaku mulai memperbaiki atap rumahnya yang rusak akibat gempa bumi tersebut dengan mamanfaatkan bantuan dari PMI.
"Alhamdulillah kami merasa nyaman dengan adanya bantuan ini, karena minimalnya bisa hidup lebih layak dan tidak lagi tinggal di tenda pengungsian," katanya.
Ia mengaku program itu membantu memenuhi kebutuhan tempat tinggalnya, apalagi saat ini mendekati musim penghujan. Jika bertahan di tenda pengungsian, ia dan keluarganya khawatir terserang wabah penyakit.
Oleh karena itu, setelah menukarkan kartu "beneficaries" dan barangnya dikirim ke kampungnya, tanpa mengulur waktu ia langsung mendirikan huntara.
Setelah huntara berdiri, dirinya akan kembali beraktivitas untuk mengembalikan lagi perekonomian keluarga karena sudah tiga bulan terakhir ini tidak bisa beraktivitas secara normal akibat rumahnya rata dengan tanah dan harus tinggal di tenda pengungsian.
Warga lainnya, Hajah Wadiah (37), mengaku terbantu dengan propram PMI itu.
Rencananya pembangunan huntara akan dilakukan pada Sabtu ini, sebab dirinya baru mendapatkan bahan bangunan setelah pada Kamis, 25 Oktober menukarkan "voucher-nya" di toko bangunan yang ditunjuk PMI sebagai vendor pengadaan bahan bangunan.
"Saya sudah mengambil barang yang saya pesan seperti beberapa lembar seng, tripleks, kayu paku, dan lain-lain," tambahnya.
Tim Assessment CTP PMI Provinsi NTB Hijir Ismail mengatakan CTP untuk mempercepat pemulihan aktivitas warga agar perekonomian korban bisa kembali berputar.
Berdasarkan taksiran yang dilakukan pihaknya, mayoritas rumah di Desa Santong hancur akibat gempa.
"Bantuan CTP tidak hanya sebatas membangun huntara, tetapi untuk memulihkan kondisi warga karena selama ini harus tinggal di tenda pengungsian," katanya. (ant)