Baliho Caleg Rusak Estetika Jalan, Warga Lamongan Apatis
Keberadaan Alat Peraga Kampanye (APK) yang marak dipasang di berbagai tempat selama masa kampanye disambut pasif oleh sebagian besar warga Lamongan.Bahkan banyak yang meminta APK yang dipasang dipindah ditempat lain karena dianggap mengganggu.
Berbagai bentuk APK dari Benner, baliho, spanduk banyak dijumpai baik di sepanjang jalan raya, hingga di jalan-jalan desa. Aneka baliho caleg itu, dianggap merusak estetika jalan raya.
Pemasangan APK sebagai bagian dari sosialisasi partai politik (Parpol) dan calon legislatif (Caleg) baik DPR RI, DPRD Jatim maupun DPRD Kabupaten dimaksudkan agar masyarakat mengenal calon dan mau memilih saat coblosan 17 April 2019 nanti.
"Banyaknya APK yang dipasang diberbagai tempat justru mengganggu pemandangan saja," ujar Makrus warga Pucuk.
Menurutnya pemasangan APK seakan berebut tempat. Disatu titik strategis bisa terpasang belasan APK dalam berbagai bentuk dan ukuran sehingga terlihat lingkungan yang kumuh dan semrawut.
Belum lagi dengan pemasangan APK yang terkesan ngawur yaitu di pasang dengan cara dipaku dibatang pohon.
"Parpol atau caleg terkesan asal-asalan saat pemasangan APK. Kalau cara pasangnya ngawur bagaimana bisa merebut simpati masyarakat,"ujar Sahudi warga Babat.
Sepengetahuannya masyarakat masa bodoh dengan keberadaan APK yang memasang nama caleg, nomer urut maupun partai pengusung.
"Bagaimana mau memilih, wong kenal saja tidak. Hanya tahu nama dan gambar fotonya. Itupun jumlahnya puluhan. Bertebaran di mana-mana," ucapnya lagi.
Tidak heran jika kemudian banyak ditemukan APK yang dipasang dipinggir jalan yang rusak atau roboh tertiup angin dibiarkan tergeletak dan mangkrak begitu saja. Warga enggan memasangnya kembali.
Ketua Bawaslu Lamongan Miftahul Badar dikonfirmasi dengan sikap apatis masyarakat akan keberadaan APK meminta masyarakat lebih pro aktif karena pemasangan APK merupakan bagian dari sistem pemilu.
"Bawaslu juga dapat laporan ada beberapa Kecamatan yang dapat masukan dari masyarakat agar APK yang sudah dipasang dipindah karena berbagai alasan.Rasa keberatan masyarakat tersebut ditindaklanjuti oleh pemasang di pindah ditempat lain," ujar Badar tanpa menyebut wilayah Kecamatan mana yang dimaksudkan.(tok)
Advertisement