Warga Korea Selatan Enggan Menikah, Fakta Puncak Pandemi Covid-19
Pemerintah Korea Selatan, mengatakan, pada tahun 2021, jumlah warga Korea Selatan yang menikah turun ke tingkat terendah sepanjang masa. Temuan ini sekaligus mengonfirmasi bahwa telah terjadi perubahan sikap dari kaum muda Korea Selatan untuk menikah saat pandemi Covid-19.
Data dari Statistics Korea menjabarkan, tahun lalu, ada 193.000 warga Korea Selatan yang melangsungkan pernikahan atau turun 9,8 persen dari tahun sebelumnya. Catatan ini sekaligus menjadi yang terendah sejak tahun 1970, ketika badan statistik Korea mulai mengumpulkan data terkait.
Data yang dilansir Kamis 17 Maret 2022 ini juga menunjukkan penyusutan angka pernikahan yang terjadi selama 10 tahun berturut-turut.
Penurunan tahun lalu terjadi ketika lebih banyak anak muda Korea Selatan memilih untuk menjauhkan diri dari tiga tonggak kehidupan: berkencan, menikah dan memiliki anak. Mereka khawatir tidak mendapatkan pekerjaan menyusul perlambatan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Pemuda Korea Selatan meyakini bahwa wabah Covid-19 telah menyebabkan banyak pembatalan maupun penundaan pernikahan.
Kekhawatiran Hidup
Data terakhir, yang dilansir Yonhap, menunjukkan bahwa usia rata-rata pria Korea Selatan yang menikah mencapai 33,4 tahun, naik 0,1 tahun dari tahun sebelumnya. Sementara jumlah warga Korea Selatan yang menikah dengan orang asing mencapai 13.000 orang pada tahun 2021, turun 14,6 persen dari tahun sebelumnya dan menyumbang 6,8 persen total pernikahan di Korea Selatan.
Sedangkan angka perceraian di Korea Selatan mencapai 102.000 kasus, turun 4,5 persen dari tahun sebelumnya.
Pasangan yang menikah kurang dari lima tahun menyumbang porsi terbesar perceraian dengan 18,8 persen. Sedangkan perceraian mereka yang sudah menikah selama 30 tahun ke atas sebesar 17,6 persen. Terakhir, perceraian yang melibatkan pasangan yang menikah selama lima hingga sembilan tahun sebesar 17,1 persen.
Advertisement