Warga Kedungpeluk Sidoarjo Mengeluh, Jembatan Ambrol Tak Kunjung Diperbaiki
Ambrolnya jembatan Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo berimbas terhadap aktivitas perekonomian warga. Jembatan tersebut merupakan satu-satunya akses warga menuju pasar dan pusat kota.
Warga Kedungpeluk mayoritas bermata pencaharian sebagai petani tambak. Daerah tersebut dikenal sebagai wilayah penghasil udang, kupang, dan ikan hasil tambak, yang didistribusikan ke pasar dan pusat Kota Delta.
Setiap hari, warga Desa Kedungpeluk melintasi jembatan tersebut menuju pasar atau pusat kota untuk menjual hasil tambaknya. Tidak ada jalan alternatif lain untuk menuju ke pusat kota Sidoarjo selain jembatan tersebut.
Keluhan itu disampaikan Kusnadi, sebagai petani udang ia harus berdagang ke pasar setiap hari menggunakan kendaraan Pick Up. Namun pasca ambrolnya jembatan, aktivitas perekonomian Kusnadi dan teman-teman pedagang lainnya sangat terganggu.
“Sebagai petani udang sangat terganggu dengan ambrolnya jembatan ini karena saya tiap hari harus jualan ke pasar. Saya ke pasar naik pick up tapi ini gimana jembatannya ambrol gak bisa dilewati pick up, “ keluhannya kepada Ngopibareng.id, Kamis 18 Juli 2024.
Kendati demikian, ia tidak menyerah. Kusnadi bersama kawan-kawan pedagang tak habis akal. Mereka terpaksa mengoper barang dagangan mereka ke dalam gerobak lalu ditarik menggunakan motor roda dua. Sedangkan kendaraan Pick Up nya di parkir di tepi sungai dekat jembatan.
“Ya harus kerja dua kali jadinya. Untungnya masih ada jalan setapak yang bisa dilewati motor jadi barang dagangannya di oper ke gerobak lalu di tarik motor,” imbuh pria berusia 45 tahun ini.
Kusnadi mewakili teman-temanya berharap agar pemerintah segera memperbaiki jembatan tersebut. Mengingat jembatan itu adalah satu-satunya akses warga untuk berdagang menuju pasar. “Itu jalan satu satunya kami, jika tidak segera diperbaiki maka akan mengganggu aktivitas perekonomian kami,” tandasnya.
Advertisement