Warga Kedungpeluk Demo, Tuntut Jembatan Bailey Segera Dibangun
Imbas jembatan ambrol, warga Desa Kedungpeluk, Kecamatan Candi, Sidoarjo menggelar demo. Mereka menuntut agar Pemerintah Kabupaten Sidoarjo segera membangun jembatan bailey sebagai akses lalu lintas sehari-hari.
Aksi tersebut digelar di lokasi ambrolnya jembatan yang menjadi satu-satunya akses penghubung jalan menuju kota Sidoarjo. Warga yang mayoritas petani tambak itu menggelar orasi di tepi jembatan sambil membentangkan spanduk kecaman dan tuntutan agar jembatan segera diperbaiki.
Spanduk-spanduk itu bertuliskan "Kedung Peluk, butuh akses jalan untuk kirim air bersih, katanya prioritas kok belum ada aksinya, Kami warga Kedungpeluk butuh akses jalan untuk angkut hasil tambak".
Kusnadi selaku koordinator aksi mengatakan, demo tersebut merupakan protes warga terhadap pemerintah lantaran jembatan yang menjadi satu-satunya akses tak kunjung diperbaiki.
“Aksi ini merupakan spontanitas warga karena tak bisa ke mana-mana. Warga minta Pemkab Sidoarjo segera memasang jembatan Bailey. Agar petani tambak akses jalan untuk pengiriman hasil tambak berjalan lancar,” ucapnya, Minggu 21 Juli 2024.
Kusnadi melanjutkan, jika jembatan tersebut tak kunjung diperbaiki, maka warga Kedungpeluk yang mayoritas bermata pencaharian sebagai petani terancam bangkrut.
“Kami mengandalkan hasil dari tambak dan menjualnya ke pasar. Jika tidak ada jembatan maka kami tidak bisa menjual hasil tambak ke pasar sehingga terancam bangkrut,” imbuhnya.
Hal serupa juga disampaikan Muhammad Usman. Ia mengatakan, sementara ini warga terpaksa mengoper dagangan mereka dengan motor untuk melintasi jalan setapak di sisi utara jembatan. Menurutnya, langkah itu memakan biaya transportasi dua kali lipat.
"Kalau begini terus, jembatan Bailey tidak jadi dipasang, warga desa yang pekerjaannya di tambak akan merugi," kata Usman.
Apalagi pada saat pengiriman udang ekspor, lanjut Usman, harus tepat waktu. Namun karena jembatan ambrol, udang yang akan diekspor tersebut harus dioper ke kendaraan lain. ”Pengoperan itu memakan waktu dan tambahan biaya," jelasnya.
Diberitakan sebelumnya, jembatan Kedungpeluk ambrol pada Selasa, 16 Juli 2024, sekitar pukul 11.00 WIB. Sementara ini, warga memanfaatkan dam sir di sisi utara jembatan sebagai jalan setapak yang hanya bisa dilalui oleh kendaraan roda dua. Sedangkan akses roda empat tidak bisa melintas.