Warga Kedawung Blitar Tolak Penambangan Pasir di Lahan Yasan
Warga desa Kedawung, kecamatan Nglegok menolak penambangan pasir di tanah yasan/tanah perpajakan. Warga memasang beberapa spanduk yang berisi penolakan penambangan pasir.
Endang Wikanti, salah satu warga RT 5 RW 8 mengatakan, penolakan warga terhadap aktivitas penambangan pasir itu karena berdekatan dengan pemukiman.
Di samping itu, area tanah pemajekan atau tanah yasan ini juga berfungsi merupakan tanggul penahan aliran lahan Gunung Kelud.
"Kami khawatir, apabila penambangan di tanah yasan dilakukan maka sudah tidak ada tanggul penahan lahat. Apalagi sekarang ini hujan sering turun di wilayah kami. Ketika hujan deran, maka banjir lahar dingin akan terjadi. Kalau tanggulnya dikeruk, aliran lahar pasti akan menimpa pemukiman," katanya, Minggu, 20 Juni 2021.
Menurut keterangan sejumlah warga penambangan pasir di Kedawung ini merupakan penambangan liar. Lahan yang dipakai untuk galian C ini merupakan lahan warga yang dibeli oleh pengusaha pasir dengan harga yang mahal.
Semula penambangan pasir ini berada di aliran lahar. Namun, karena di aliran lahan kandungan pasir habis, penambangan merembet ke area lahan yasan yang lokasinya 200 meter dengan pemukiman warga.
Menurut Endang, warga sebenarnya tidak masalah apabila penambangan pasir dilakukan di aliran lahar gunung Kelud. Bahkan, warga setempat juga banyak yang mencari pasir di aliran lahar.
"Tapi untuk penambangan di tanah yasan kita tidak mengizinkan. Meski itu bukan lahan kami. Apapun alasannya warga tetap menolak aktivitas penambangan di tanah yasan," katanya.
Dari data yang dihimpun, sebagian warga setempat sebenarnya menyetujui penambangan pasir di tanah yasan. Terbukti, ada beberapa warga yang menjual tanah yasan miliknya. Karena, warga tergiur penawaran harga yang tinggi.
"Ada yang menjual 10 x 20 meter dihargai Rp90-100 juta. Padahal kalau ditanami paling tidak sampai segitu hasil tanamnya. Ini kan hanya dijual pasirnya saja, nanti setelah pasirnya habis ditanami kembali juga bertambah subur," kata seorang warga setempat.
Advertisement