Warga Jodipan Malang Dikejutkan Bangkai Sapi di Sungai
Warga Jodipan, Blimbing, Kota Malang dikejutkan oleh temuan seekor bangkai sapi yang hanyut oleh aliran Sungai Brantas, yang melewati perkampungan mereka pada Selasa, 17 Desember 2019.
Bangkai seekor sapi perah tersebut ditemukan tersangkut di kaki jembatan, yang terletak di Jalan Jodipan Wetan, Gang 1, Kota Malang.
Salah satu warga Jodipan, Suratno, mengaku menemukan sapi tersebut sekitar pukul 08.00 WIB.
Namun, warga baru melapor pada siang hari kepada timm Readily Just Target (RJT) sebuah organisasi sosial kemasyarakatan di Kota Malang. Pasalnya, warga tidak mengetahui harus melapor ke pihak mana.
“Tahunya pagi tadi, habis hujan deras semalam, kami taunya dari bau ternyata ada, sapi di sana (sungai)," tutur Suratno.
Ia dan beberapa warga menduga bangka sapi ini milik salah satu peternakan yang ada di Batu. Sebab di telinga sapi tersebut ada sebuah nomor penanda.
”Ada nomornya, ini sepertinya dari peternakan yang hanyut. Soalnya kalau mati kan harusnya dikubur, bukan dibuang gini,” terang Suratno.
Sementara itu, salah satu anggota RJT, Indra Kevin Siahaya, menerangkan pihaknya mendapatkan aduan dari masyarakat melalui call center sekitar pukul 13.13 WIB.
"Namun karena rutenya sedikit sulit, karena terjal, maka kami meminta bantuan dari Tim SAR," ujarnya.
Koordinator Tim SAR Mahameru, Kota Malang, Prastianto, mengatakan proses evakuasi untuk mengangkat bangkai sapi tersebut berjalan sekitar 10 menit.
"Kami perkirakan dari baunya yang menyengat sapi ini sudah hanyut sekitar dua sampai tiga hari yang lalu," terangnya.
Dijelaskan Prastianto, ia memperkirakan bahwa bobot sapi perah tersebut sekitar 5.000 gram sampai 1 kilogram.
Prastianto mengatakan, setelah pihaknya melakukan evakuasi, bangkai sapi perah tersebut akan dipindahkan ke TPA Supit Urang.
Namun dalam pengangkutannya mereka masih menunggu pihak BPBD Kota Malang, karena ternyata satu unit mobil ambulans yang dibawa tidak muat untuk mengangkut bangkai sapi tersebut.
"Rencana kami mau bawa ke TPA Supit Urang. Ini masih menunggu bantuan dari BPBD Kota Malang untuk pengangkutannya," tutupnya.
Advertisement