Warga Jember Desak Polisi Usut Kasus Honor Pemakaman Covid-19
Belasan warga yang tergabung dalam Aliansi Cinta Jember menggelar aksi unjuk rasa di Mapolres Jember, Selasa 31 Agustus 2021. Mereka memberikan dukungan terhadap Polres Jember yang saat ini sedang menyelidiki dugaan penyelewengan anggaran pemakaman covid-19.
“Aksi unjuk rasa ini merupakan bentuk dukungan ke Polres Jember dalam mengusut tuntas dugaan penyelewengan dana pemakaman,” kata koordinator aksi Rico Nurfiansyah Ali.
Menurut Rico ada beberapa kejanggalan terkait honor Rp 70.500.000 yang diterima sejumlah pejabat, termasuk Bupati Jember Hendy Siswanto.
Berdasarkan pemberitaan di sejumlah media massa, disebut bahwa Bupati Jember Hendy Siswanto memberikan honor yang diterimanya kepada warga yang tidak mampu.
Namun satu hari kemudian, muncul pemberitaan bahwa seluruh honor pemakaman covid-19 yang sempat masuk ke sejumlah pejabat dikembalikan ke kas daerah.
“Aneh, uang itu sudah diberikan kepada warga tidak mampu, namun dikemudian hari kok malah dikembalikan oleh Bendahara BPBD Jember,” kata Rico.
Selain itu Rico juga menyampaikan tidak pernah menemukan regulasi bahwa honor pejabat sebesar Rp 100.00 per pemakaman. Sesuai regulasi yang ditandatangani pada tanggal 21 Maret 2021, disebut bahwa honor bagi pengarah Rp 1.500.000, penanggungjawab Rp 1.250.000, ketua Rp 1000.000, sekretaris dan anggota sebesar Rp 850.000.
“Ini kita tidak tahu dari mana regulasinya pejabat dapat honor per pemakaman jenazah,” kata Rico.
Dalam SK 188/107 itu lanjut Rico, Wakil Bupati Jember juga termasuk pengarah tim pemakaman covid-19. Namun, Wakil Bupati tidak memperoleh honor sebagaimana diperoleh Bupati Jember.
“Kami punya basis data kompilasi yang diambil harian dari data pemkab itu sendiri. Kami menyerahkan temuan-temuan kami ke pihak kepolisian, selanjutnya kami memasrahkan sepenuhnya kepada pihak kepolisian,” ujar Rico.