Warga Gunungkidul; Ibarat Kuthoku Jogja, Pak Ganjar Istimewa
Objek wisata Goa Ngingrong Desa Mulo Gunungkidul mendadak ramai, Senin 22 Januari 2024 malam. Bukan untuk berwisata, ribuan orang berduyun-duyun ke objek wisata alam yang terkenal di dunia itu karena mendengar kedatangan Ganjar Pranowo.
Sejak sore hari, warga sudah memadati wisata Goa Ngingrong. Meski hujan lebat disertai angin sempat melanda lokasi itu, namun ribuan warga tetap tak beranjak dari tempat. Mereka rela menunggu lama, hingga Ganjar datang sekitar pukul 19.00 malam.
"Alhamdulillah Pak Ganjar sudah datang. Ayo dulur sambut Pak Ganjar dengan nyanyian Jogja Istimewa," teriak warga.
Warga terlihat begitu antusias mendekati calon presiden (capres) nomor 3 ini untuk bersalaman. Mereka juga bernyanyi lagu Ndar Boy, berjudul Jogja Istimewa yang liriknya diubah sedikit dengan menyebut nama Ganjar.
"Kowe siji-sijine, aku bangga karo kowe. Gelem nompo opo anane, tresnaku ra bakal mletre. Kowe ojo sumelang, tresnaku ra bakal ilang. Ibarat koyo kuthoku Jogja, Pak Ganjar istimewa," nyanyi warga dengan kompaknya.
Jogja Istimewa memang tak lepas dari campur tangan Ganjar. Nama Ganjar begitu lekat di benak masyarakat Jogja karena ia memiliki andil cukup besar dalam terwujudnya Undang-Undang Keistimewaan Jogjakarta.
Saat menjadi anggota DPR, Ganjar adalah Ketua Pansus RUU Keistimewaan Jogjakarta. Dan di tangannya pula, UU Keistimewaan Jogja yang lama terkatung dan sempat menjadi polemik akhirnya disahkan.
"Pak Ganjar terima kasih ya Pak. Pokoknya Jogja padamu. Rambut putih pilihanku," teriak Yudaltinah, seorang warga Gunungkidul.
Yudaltinah mengatakan, warga Jogja mayoritas menginginkan Ganjar jadi presiden. Sebab warga menilai, hanya Ganjar sosok yang benar-benar peduli dengan rakyat.
"Kami warga Jogja 100 persen mendukung bapak. Kalau ada 1000 persen, kami berikan semuanya untuk bapak," tegasnya.
Dalam kesempatan itu, Ganjar membenarkan memiliki ikatan khusus dengan Jogja. Selain besar dan sekolah di Kota Pendidikan itu, Ganjar juga membidani lahirnya UU Keistimewaan Jogjakarta.
"Saya memang ikut terlibat, bahkan saya berperan jadi bidan untuk lahirnya UU Keistimewaan Jogjakarta. Jadi masyarakat Jogja juga harus berjuang menjaga keistimewaan itu dengan bergotong royong bersama membangun Jogja," ucapnya.
Jogja, lanjut Ganjar, saat ini sudah semakin maju. Tak hanya di kota, di daerah pinggiran dan desa juga sudah berkembang pesat.
"Seperti Gunungkidul ini, dulu orang mengenalnya kota gaplek, tiwul. Tapi sekarang menjelma jadi kota wisata dengan banyak didatangi wisatawan dari dalam negeri maupun mancanegara. Dan malam ini, kita berada di desa wisata dengan Goa Ngingrong yang keindahannya telah diakui dunia," pungkasnya.