Warga Giliketapang Dipasok 7.937 Galon Air Bersih
Hingga Rabu sore, 4 Januari 2023, sekitar 10.000 jiwa warga Pulau Giliketapang, Kecamatan Sumberasih, Kabupaten Probolinggo kelimpungan. Warga di pulau nelayan itu kesulitan mendapatkan pasokan air bersih sejak pipa PDAM bawah laut terputus akibat tergencet jangkar kapal, sekitar tiga pekan silam.
Prihatin dengan kondisi warga yang tinggal sekitar 7 kilometer di sebelah utara Kota Probolinggo, Walikota Probolinggo, Habib Hadi Zainal Abidin mengajak Polresta dan Kodim 0820 Probolinggo menggelar bhakti sosial di Giliketapang, Rabu. Sebanyak 7.937 galon air mineral, 1.200 botol air minum dalam kemasan (AMDK), 100 pak susu formula, dan 100 botol susu segar diangkut dengan Kapal Motor (KM) Barokah 99 ke Giliketapang.
“Kami juga mengangkut 14 ton atau 14.000 liter air bersih dalam sejumlah tandon untuk warga Giliketapang yang kesulitan mendapatkan air bersih,” ujar walikota.
Air bersih dalam sejumlah galon itu kemudian diturunkan di dermaga selatan Pulau Giliketapang. Ribuan warga Giliketapang kemudian antre untuk mengisi jeriken dengan air bersih.
Selain itu, juga digelar pemeriksaan dan pengobatan gratis terutama bagi ibu-ibu dan balita. Selain mendapatkan layanan kesehatan, mereka juga mendapatkan bantuan susu formula dan susu segar.
Habib Hadi menambahkan, untuk sementara baru didistribusikan sekitar 3.000 galon air mineral. “Nanti akan kami kirim lagi sekitar 4.000 galon air mineral ke Giliketapang. Semuanya, hasil sumbangan pegawai di lingkungan pemkot dan warga Kota Probolinggo,” katanya.
Sementara Kapolresta AKBP Wadi Sa’bani mengatakan, air mineral (galon) akan didistribusikan melalui pihak Desa Giliketepang. Diharapkan ribuan air galon itu bisa mencukupi kebutuhan air minum selama sepekan ke depan.
Untuk menampung sumbangan, Pemkot Probolinggo bersama Polresta dan Kodim membuka posko di kawasan Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo. “Jangan dilihat ini wilayah kabupaten atau kota, yang jelas warga Giliketapang perlu dibantu karena krisis air bersih,” kata kapolresta.
“Krisis air bersih terjadi sejak Sabtu, 14 Desember 2022 silam karena pipa PDAM bawah laut tergencet jangkar kapal tongkang,” kata Kepala Desa (Kades) Giliketapang, Munir.
Memang untuk mandi, cuci, dan kakus (MCK), warga Giliketapang masih bisa memanfaatkan air sumur, air laut, hingga air hujan yang ditampung.
“Tetapi untuk air minum kami harus membeli air galon atau air minum dalam kemasan. Air sumur di sini payau, air laut gak mungkin diminum, sementara air hujan harus ditampung sehingga tidak banyak,” ujar Thoif, warga Giliketapang.
Advertisement