Warga Dibantu TNI-Polri, Perbaiki Jalan Berlubang
Sehari pasca-demo warga yang menanam batang pisang dan bibit padi serta mancing di jalan berlubang, warga Dusun Lajuk, Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu, Kabupaten Probolinggo memperbaiki jalan desa. Dibantu anggota TNI dan Polri, warga menguruk lubang-lubang di badan jalan sepanjang sekitar 1 kilometer di Dusun Lajuk, Selasa, 30 November 2021.
“Dibantu Muspika Dringu, warga desa menambal jalan yang berlubang dengan pasir dan batu (sirtu),” ujar Kapolsek Dringu, Iptu Bagus Purnama, Selasa.
Diharapkan langkah darurat (sementara) itu bisa memperbaiki ruas jalan yang rusak di Dusun Lajuk. Diharapkan pengguna jalan bisa melintasi jalan desa itu dengan lancar tanpa khawatir terjerembab ke dalam lubang-lubang pada badan jalan.
Sementara Camat Dringu, Ulfinigtyas mengakan, pihaknya sudah melakukan survei dan pendataan jalan yang rusak di Desa Ngepoh, Kecamatan Dringu. Hasilnya akan disampaikan kepada Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR).
“Sebab Dinas PUPR yang mempunyai wewenang untuk memperbaiki jalan yang rusak. Kami hanya menyurvei dan mendatanya,” ujarnya.
Seperti diketahui, puluhan warga Dusun Lajuk, Desa Ngepoh berdemonstrasi unik dengan menaman padi dan batang pisang, serta memancing pada jalan rusak yang berubah menjadi kubangan, Senin, 29 November 2021. Mereka kecewa karena jalan sepanjang sekitar 1 kilometer di dusunnya rusak parah diwarnai banyak lubang.
Lubang-lubang menganga pada badan jalan berdiameter sekitar 1-3 meter dan terisi air pada musim hujan. Mereka beraksi pada sebuah lubang jalan yang paling parah, dengan diameter kubangan sekitar 3 meter.
Senin siang sekitar pukul 13.00, puluhan warga Dusun Lajuk beraksi di jalan rusaknya paling parah dengan diameter sekitar 3 meter. Mereka menenteng bibit padi yang diikat tali, joran pancing, hingga batang pisang.
Sebagian warga terlihat bercocok tanam bibit padi, sebagian lagi menanam sebatang pisang. Bahkan ada sejumlah warga beraksi dengan memancing ikan di kubangan jalan.
Nanang Kuswoyo, salah satu Ketua RT di Dusun Lajuk mengatakan, kerusakan jalan sudah terjadi sejak sekitar setahun lalu. “Kerusakan jalan sejak setahun lalu tidak segera diperbaiki, diperparah dengan banyaknya truk-truk besar hingga bus yang lalu lalang untuk menghindari Jembatan Kedungasem yang sedang dibangun,” ujarnya.
Kalau pun ada perbaikan sifatnya hanya ringan dengan cara tambal-sulam. “Kerusakan jalan mengakibatkan banyak pengendara motor terjatuh. Kalau mobil, sudah ada dua yang terguling di jalan berlubang,” katanya.