Warga Bondowoso Tak Masalah Harga BBM Naik, Asal Stok Terjamin
Kenaikan harga BBM bersubsidi sejak Sabtu 3 September 2022 sore pukul 14.30 WIB, ditanggapi sejumlah warga Bondowoso sebagai hal yang wajar. Warga beranggapan kenaikan harga bukan permasalahan yang harus dibesar-besarkan, karena yang paling penting adalah ketersedian BBM bersubsidi tetap terjamin.
"Saya tidak masalah harga BBM Naik. Yang penting, ketersediaannya terjamin dan tidak langka. Daripada harga BBM murah, tapi harus antridi SPBU karena langka, kan lebih susah,"kata Ahmad Hosni, 35 tahun, pengendara motor asal Kecamatan Tapen di SPBU Tapen, Minggu 4 September 2022 siang.
Menurut Ahmad Hosni, ketersedian stok BBM merupakan hal yang utama. Karena, jika BBM langka, masyarakat akan mengalami kesulitan beraktivitas dan menjalankan usaha serta pekerjaan.
"Ketersediaan BBM sangat penting. Kalau BBM langka, masyarakat akan susah bekerja mencari uang, sulit beraktivitas sehari-hari, dan pastinya pekerjaan jadi terganggu. Jadi, bagi saya tidak masakah harga BBM naik, asalkan stok BBM selalu tersedia," ujarnya.
Sopir mobil boks barang kebutuhan pokok, Santoso, 40 tahun, warga Kecamatan Maesan mengatakan, kenaikan BBM bersubsidi merupakan hal yang biasa terjadi dan tidak perlu dibesar-besarkan. Ia yakin pemerintah telah mempertimbangkan dengan matang saat menaikkan harga BBM bersubsidi.
"Kenaikan harga BBM bersubsidi kan tidak sekarang saja. Sebelum-sebelumnya juga begitu. Yang penting, kalau harganya naik, stok atau ketersediaan BBM terjamin dan masyarakat tidak sampai binggung atau antri membeli BBM di SPBU," ungkapnya sambil tersenyum.
Kapolres Bondowoso, AKBP Wimboko menjelaskan, sehari setelah kenaikan harga BBM bersubsidi, kondisi 9 SPBU di Bondowoso relatif normal. Tidak ada gejolak dan tidak ada penumpukan antrian kendaraan roda dua maupun roda empat membeli BBM di SPBU.
"Seperti di SPBU Kota Kulon, SPBU Tamansari, SPBU Maesan, SPBU Tenggarang, dan SPBU Tapen kendaraan roda dua dan empat antri dan lancar membeli BBM sesuai peruntukkan kendaraannya,"jelasnya di sela-sela mengecek SPBU Kota Kulon, Minggu 4 September 2022 siang.
Kapolres Wimboko juga menyempatkan diri berbincang dengan seorang pengendara sepeda motor, Hadi, 35 tahun warga Kelurahan Kota Kulon yang sedang membeli BBM. Orang nomor satu Polres Bondowoso ini meminta komentar soal kenaikan harga BBM.
"Warga bilang ke saya, harga BBM naik tidak masalah. Yang paling penting, BBM harus tetap tersedia dan tidak langka," kata mantan Kasatintelkam Polrestabes Surabaya tersebut.
Seperti diketahui, Presiden RI Joko Widodo mengumumkan kenaikan harga BBM bersubsidi, Sabtu 3 September 2022 pukul 14.30 WIB. Harga BBM pertalite dari Rp 7.650, 00 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter; solar dari Rp 5.150, 00 per liter menjadi Rp 6 .800, 00 per liter; dan pertamax nonsubsidi dari Rp12.500, 00 per liter menjadi Rp14.500, 00 per liter.
Kenaikan harga BBM bersubsidi langsung direspons Polres Bondowoso dengan menerjunkan anggota Polres dan TNI Kodim 0822 menjaga 9 SPBU di Bondowoso. Setiap SPBU dijaga ketat 2 orang polisi dan 1 orang tentara selama 24 jam bergantian.
Polres juga menerjunkan anggota melakukan pemantauan dengan mobil keliling ke SPBU. Selain ikut mengamankan SPBU, juga memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai kebijakan pemerintah pusat menaikkan harga BBM bersubsidi. (*)
Advertisement