Warga Binaan Lapas Banyuwangi Rutin Konseling dan Rehab Sosial
Warga Binaan Lapas Banyuwangi mendapatkan konseling psikologi, Sabtu, 4 November 2023. Konseling ini sebagai salah satu sarana relaksasi bagi para warga binaan. Sebelumnya, para Warga Binaan juga menjalani rehabilitasi sosial.
Konseling psikologi ini diberikan sejumlah mahasiswi dari Universitas Ibrahimy Sukorejo, Situbondo. Kegiatan mahasiswa perguruan tinggi di bawah naungan Pondok Pesantren Salafiyah Syafi’iyah Situbondo ini bagian dari implementasi program kerja kepada Warga Binaan wanita Lapas Kelas IIA Banyuwangi, Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur.
Kasubsie Bimkemaswat Dhanny Dwi S menyatakan, konseling sangat bermanfaat untuk Warga Binaan. Karena mereka dapat mencurahkan seluruh isi hatinya tanpa ada batasan "Konseling ini dapat dijadikan sebagai sarana perelaksasi pikiran," jelasnya.
Pada dasarnya, menurutnya, konseling ini bertujuan membantu seseorang dalam menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan perasaan, emosi, sosial dan perilaku. "Ini sangat penting untuk warga binaan,” katanya.
Ada dua langkah konseling yang digunakan, yaitu wawancara awal dan lanjutan. Wawancara awal dilakukan pada minggu pertama, dan berikutnya diteruskan dengan wawancara lanjutan. Bedanya hanya terletak pada konteks pembahasan,” sambungnya.
Selama 30 hari ke depan, kondisi mental para warga binaan wanita ini akan diawasi setidaknya selama 30 hari ke depan oleh para mahasiswi tersebut. Sebab, output dari bimbingan konseling psikologi ini adalah membimbing dan menjadikan warga binaan yang bagus pikiran serta perilakunya.
"Sehingga siap untuk memulai kehidupan yang baru di masyarakat pada saat bebas nanti,” terangnya.
Selain konseling untuk warga binaan wanita, Lapas Kelas IIA Banyuwangi juga melaksanakan rehabilitasi sosial untuk warga binaan. Kegiatan ini telah dilaksanakan Kamis, 2 November 2023 lalu.
Rehabilitasi sosial diberikan oleh Yayasan Gendhog Nemu Sariro (GENNESA). Rehabilitasi sosial juga sebagai sarana penenang dan perelaksasi Warga Binaan selama menjalani masa pidana di Lapas.
“Penting untuk menjaga kesehatan mental Warga Binaan, sehingga dapat terhindar dari hal-hal yang negatif,” kata Kepala Lapas Banyuwangi Agus Wahono.
Agus menambahkan saat ini Warga Binaan yang rutin mengikuti rehabilitasi sosial berjumlah 20 orang. Ke depan, jumlahnya akan ditambah secara bertahap. Dia optimis akan semakin banyak yang tertarik mengikuti. Karena kegiatannya berbasis keceriaan.
Kendati demikian, unsur keamanan dan ketertiban tetap diperhatikan selama kegiatan berlangsung. Penambahan Warga Binaan akan diimbangi dengan penambahan pendampingan oleh petugas.
“Meskipun kegiatan ini baik dan positif untuk dilakukan, namun kami tetap memegang SOP keamanan dan ketertiban dari kegiatan dimulai sampai selesai," pungkasnya.
Advertisement