Warga Binaan Lapas Banyuwangi Dibekali Ilmu Budidya Jamur Tiram
Berbagai kemampuan wirausaha diberikan Lapas Kelas IIA Banyuwangi kepada Warga Binaan. Agar para warga binaan memiliki bisa produktif dan mandiri saat kembali ke tengah-tengah masyarakat. Salah satunya adalah budidaya jamur tiram.
Kepala Lapas Kelas IIA Banyuwangi, Agus Wahono, menyatakan, pelatihan budidaya jamur tiram itu, dibantu distributor bibit jamur tiram. Warga Binaan, kata Dia, dibekali ilmu mulai dari pembuatan baglog, pemeliharaan, hingga cara memanen dan mengemas jamurnya.
“Distributor bibit jamur yang kami gandeng juga berkenan memberikan materi pelatihan budidaya jamur tiram kepada Warga Binaan,” ujarnya, Selasa, 5 Desember 2023.
Agus Wahono menjelaskan, proses budidaya jamur tiram dapat cukup mudah meskipun diperlukan ketelitian dalam setiap tahapannya. Sebab itulah, kegiatan ini menjadi salah satu pembinaan yang diberikan kepada warga binaan.
Lebih jauh, menurut Agus Wahono, lahan atau ruangan yang digunakan pun tidak butuh terlalu luas. Untuk menjaga kelembapan baglog, setiap hari dilakukan penyiraman rutin setiap.
"Terlebih lagi intensitas hujan di Banyuwangi masih rendah,” ungkapnya.
Agus Wahono menegaskan, Lapas Banyuwangi terus mengembangkan kegiatan pembinaan. Agar setiap Warga Binaan Lapas yang berada dibawah naungan Kanwil Kemenkumham Jawa Timur itu memiliki bekal pengetahuan dan keahlian ketika sudah bebas dan kembali ke masyarakat.
Saat ini, lanjut Agus Wahono, budidaya jamur tiram untuk Warga Binaan ini masih dalam tahap permulaan. Lahan dan media tanam (baglog) bibit jamur tiram masih terbatas. Baglog ini berbahan serbuk kayu.
“Saat ini kami baru menyediakan 1000 baglog jamur untuk dibudidayakan,” jelasnya.
Ditegaskannya, jika hasil budidaya tahap awal ini bagus, maka jumlah baglog akan ditambah. Begitu juga dengan luasan lahan untuk budidaya jamur tiram ini akan ditingkatkan.
“Jika menunjukkan tren yang positif nanti tentu akan kami tambah,” ujarnya.