Warga Binaan Lapas Banyuwangi Adu Ilmu Berdakwah di Lomba Da'i
Menjalani hukuman di dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) tidak menghalangi warga binaan pemasyarakatan (WBP) di Lapas Banyuwangi untuk meningkatkan ilmu agama. Puluhan warga binaan ini mengadu pengetahuan keagamaan melalui lomba Da’i antar WBP.
Kepala Lapas Banyuwangi, Wahyu Indarto menyatakan, lomba Da’i bagi warga binaan ini masih dalam rangkaian hari ulang tahun (HUT) ke-78 RI sekaligus peringatan Hari Lahir Kemenkumham di Lapas Banyuwangi.
“Deretan perlombaan masih berlangsung hingga hari ini. Salah satunya lomba Da'i bagi warga binaan yang telah memasuki babak final,” jelasnya, Jumat, 18 Agustus 2023.
Lomba ceramah ini sudah dimulai sejak pekan lalu. Puluhan warga binaan saling adu kemampuan dalam ilmu dakwah. Mereka berlomba untuk menjadi yang terbaik sebagai penyampai ajaran agama Islam. Lomba Da'i bagi warga binaan ini diselenggarakan untuk menguji kemampuan berdakwah para warga binaan.
“Khususnya yang tergabung dalam santri Pondok Pesantren At-Taubah Lapas Banyuwangi,” tegas Wahyu Indarto.
Pelatihan berdakwah, lanjutnya, menjadi salah satu kegiatan dalam program pembinaan berbasis pondok pesantren yang ada di Lapas Banyuwangi. Warga binaan yang menjadi santri Ponpes At-Taubah diberi bekal ilmu untuk berdakwah. Agar warga binaan dapat menyalurkan ilmu agamanya kepada lingkungan sekitarnya meskipun hanya beberapa materi saja.
"Metode yang kami gunakan yaitu memberikan kesempatan bagi para santri secara bergantian setiap hari memberikan dakwah singkat seusai pelaksanaan sholat zuhur berjamaah," beber Wahyu Indarto.
Melalui pelatihan berdakwah, diharapkan warga binaan semakin tekun memperdalam ilmu agamanya. Sehingga dapat membawa perubahan ke arah yang lebih baik lagi.
"Mereka juga dapat menyebarkan ilmu yang dimilikinya, tentunya dalam hal ini adalah ilmu yang bermanfaat," tutup Wahyu Indarto.
Advertisement