Warga Banyuwangi Terjangkit Chikungunya Bertambah 20 Orang
Jumlah warga Banyuwangi yang terjangkit penyakit chikungunya semakin bertambah. Setelah temuan di wilayah Kelurahan Singonegaran, Banyuwangi, Dinas Kesehatan Banyuwangi menemukan warga yang terjangkit chikungunya di Kelurahan Singotrunan dan Kertosari, Kecamatan Banyuwangi.
Pelaksana Tugas Kepala Dinas Kesehatan Banyuwangi, Amir Hidayat menyatakan, di wilayah Kertosari terdapat 19 warga yang menjadi suspect menderita chikungunya. Setelah dilakukan rapid test, ada 6 warga yang dinyatakan positif.
“Di Singotrunan, ada 21 suspect, ada 14 yang positif,” tegasnya, Kamis, 18 April 2024.
Dia menjelaskan, saat ini Dinas Kesehatan bersama puskesmas setempat terus memantau perkembangan warga yang terjangkit. Masyarakat yang terjangkit sudah mendapatkan penanganan dan diberikan pengobatan.
Menurut Amir, untuk sembilan warga wilayah Gentengan, Kelurahan Singonegaran, Kecamatan Banyuwangi yang lebih awal terdeteksi kondisinya sudah membaik. Meski demikian mereka belum dinyatakan sembuh total.
“Ini KLB di tingkat lokal kecamatan (Banyuwangi), karena di kecamatan lain tidak ada,”
Amir menjelaskan, penyakit chikungunya ini disebarkan dan ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Ini adalah nyamuk yang sama sebagai perantara penularan demam berdarah. Sehingga cara pencegahannya juga sama dengan pencegahan demam berdarah, yakni dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk (PSN).
“Puskesmas sudah kita arahkan untuk meningkatkan kewaspadaan dengan meningkatkan PSN, memastikan kalau ada yang bergejala segera dilakukan rapid test,” tegasnya.
Ciri-ciri umum yang terjadi pada orang yang terjangkit chikungunya adalah demam yang terjadi secara mendadak, mata merah, sakit kepala dan lemas. Ada juga ciri yang khas pada penderita chikungunya di banding dengan demam berdarah, yakni nyeri otot sendi dan nyeri otot tulang.
“Ini yang khas, sehingga orang seperti lumpuh, seperti persendiannya sakit semua dan kesulitan menggerakkannya,” ungkapnya.
Penderita chikungunya, lanjut Amir, biasanya akan sembuh dalam waktu satu hingga dua minggu dengan penanganan yang tepat. Namun untuk orang tertentu penyakit ini bisa sembuh sendiri.
“Tapi kalau staminanya bagus bisa sembuh dengan sendirinya,” pungkasnya.