Gerah Bau Sampah Menyengat, Warga Babat Tuntut TPS Ditutup
Puluha warga Gilang Kelurahan Babat, Kecamatan Babat, Kabupaten Lamongan berunjuk rasa di depan Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Gilang, Jumat 22 Februari 2019.
Aksi massa ini menuntut penutupan TPS Gilang yang semakin hari mencemarkan polusi udara akibat bau busuk sampah.
"Kami menuntut pemerintah segera menutup TPS Gilang. Selama bertahun-tahun warga tercemari dengan bau sampah menyengat," kata koordinator aksi, Arifin.
Menurut Arifin, warga tidak betah terhadap bau sampah. Apalagi bertahun-tahun TPS tersebut tidak pernah dipedulikan pemerintah sehingga tumpukan sampah semakin menggunung dan meluber. Padahal TPS tersebut dekat dengan pemukiman warga, masjid dan lembaga pendidikan.
Lokasi TPS sendiri yang berdampingan dan dibelah oleh jalan umum menempati lahan PT KAI (sebelah Utara) dan Dinas Pengairan Pemkab Lamongan (sebelah selatan).
Di lahan PT KAI terdapat papan besar yang bertuliskan larangan membuang sampah di jalur dan tanah PT KAI. Namun lahan tersebut justru menjadi lautan sampah.
Selama ini menurut Arifin warga sudah berulangkali menyampaikan pengaduan ke pihak Kelurahan Babat tentang penanganan TPS, namun tidak pernah dihiraukan.
Selain meminta TPS ditutup warga juga mengharapkan di lokasi tersebut dijadikan taman penghijauan sehingga bisa mencegah bau sampah yang menyengat.
Rofik Udin, salah satu warga, mengatakan selain akibat tidak adanya perhatian dari pemerintah, selama ini TPS Gilang telah menjadi tempat pembuangan sampah massal.
"Pedagang pasar Babat, Depot Mira, Plaza Keraton membuang sampahnya di TPS Gilang," katanya.
Lanjut Rafik, biasanya mereka membuang tumpukan sampah dengan menyuruh orang menggunakan becak atau kendaraan tossa.
Camat Babat Mulkan yang datang menemui warga berjanji akan menyampaikan tuntutan warga ke Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Lamongan.
"Akan segera kami laporkan ke Dinas Lingkungan Hidup sehingga bisa dicarikan solusi permasalahan TPS Gilang, " janji Mulkan.
Mendengar janji Camat Babat warga kemudian membubarkan diri. Namun mereka akan tetap mengawal hingga ada penanganan permasalahan sampah.(tok)