Warga akan Tutup Portal Jika SDN Baratajaya Dipakai Ruang Isolasi
Warga yang bertempat tinggal disekitar SDN Baratajaya menolak lokasi tersebut dijadikan sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Bahkan, mereka berniat menutup portal jika hal itu tetap dilakukan.
Ketua RT 03 RW 05 Kelurahan Baratajaya, Imam Setyono mengatakan, mayoritas warganya menolak jika SDN Baratajaya dialif fungsikan sebagai tempat isolasi bagi para Orang Tanpa Gejala (OTG).
“Saya sebagai perwakilan warga menolak keras SDN Baratajaya digunakan untuk tempat isolasi,” kata Imam, kepada media, Jumat, 23 Juli 2021.
Para warga takut jika hal tersebut dapat berdampak buruk pada lingkungan di sekitar lokasi. Mengingat, sifat Covid-19 sendiri yang sangat mudah menyebar dan menjangkiti setiap orang.
“Karena Covid-19 ini sangat cepat, apalagi yang varian baru lebih cepet penularanya, di sekitar sekolah ini ada warga lansia, banyak anak kecil, balita,” jelasnya.
Saat ini, beberapa warga yang didominasi oleh para ibu, terlihat berjaga disekitar SDN Baratajaya. Hal tersebut dilakukan agar mereka dapat cepat bertindak ketika ada petugas yang masuk.
“(Warga berjaga) dari mulai pukul 08.30 WIB tadi, bahkan yang di sini stanby, posisi ibu-ibu rumahnya disekitar sini (SDN Baratajaya),” ucapnya.
Imam mengungkapkan, apabila SDN Baratajaya dipaksakan digunakan sebagai ruang isolasi pasien Covid-19, para warga bakal mengancam menutup portal untuk menuju ke lokasi. “Kalau dipaksakan, dengan berat hati kami akan menutup portal yang ada di lingkungan kami, Supaya tidak bisa lagi akses untuk masuk ke lokasi,” kata dia.
Dengan demikian, Imam pun berharap agar pengalih fungsian gedung SDN Baratajaya sebagai tempat isolasi dibatalkan. Demi menjaga kesehatan warga yang tinggal disekitar lokasi.
“Pertimbanganya juga banyak, ini kan ditengah perumahan, masuknya dari jalan utama pun jauh, sekitaran sini banyak lansia banyak anak-anak,” tutupnya.