Wapres Soroti Besarnya Uang Penyelenggaraan Haji dan Umrah yang Masuk ke Arab
Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin minta perbankan syariah Indonesia mengambil manfaat dan peluang dari kegiatan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
“Uang kita besar sekali yang masuk ke Arab Saudi dari kegiatan ibadah haji dan umrah, karena itu bagaimana perbankan syariah Indonesia bisa mengambil peluang dari kegiatan tersebut. Uang jangan semua masuk ke Arab Saudi,” kata Wapres.dalam acara Silaturahmi Perkumpulan Bank Syariah Indonesia (Asbisindo) di Gedung Kantor Pusat Bank Syariah Indonesia (BSI) The Tower, Jalan Gatot Subroto No. 27, Jakarta Selatan, Senin 13 Mei 2024.
Wapres mengakui Menteri Keuangan Sri Mulyani sudah bertemu Menteri Keuangan Saudi, bahwa pihak Arab Saudi sudah setuju untuk melibatkan perbankan syariah Indonesia (transaksi) dalam kegiatan penyelenggaraan ibadah haji dan umrah.
“Nanti bentuk keterlibatannya seperti apa akan dirumuskan. Yang pasti perbankan syariah Indonesia harus mengambil manfaat atau peluang dari kegiatan ibadah haji dan umrah tersebut,” papar Wapres.
Wapres menjelaskan uang kita cukup besar yang masuk ke Arab Saudi. “Ada 3 ribu jemaah umrah Indonesia setiap harinya. Begitu juga jemaah haji mencapai 200 ribu sekian,” tandas Wapres.
Wapres mengatakan pihak Arab Saudi sudah setuju tinggal di-follow up saja, bagaimana (pembiayaan) properti, konsumsi dan transportasinya.
Bagian lain, Wapres mengatakan perkembangan perbankan syariah terus terus berkembang pesat. Bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan perbankan nasional.
Sebab itu, Wapres mendorong peningkatan ketahanan dan daya saing industri perbankan syariah. Sebab, kualitas tata kelola dan manajemen risiko untuk membangun ketahanan industri perbankan syariah nasional merupakan hal yang perlu diprioritaskan.
Wapres juga minta peningkatan kapasitas dan kualitas sumber daya manusia perbankan syariah, serta akselerasi digitalisasi perbankan syariah.
Selain itu, peningkatan kontribusi perbankan syariah dalam perekonomian nasional, termasuk peningkatan akses pembiayaan syariah bagi UMKM.
Ketua Umum Perkumpulan Bank Syariah Indonesia Hery Gunardi menyampaikan, saat ini Industri perbankan syariah secara nasional telah menunjukkan pertumbuhan positif. Pada posisi Februari 2024, aset dan pembiayaan Perbankan Syariah tumbuh double digit secara tahunan, bahkan lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan perbankan nasional.
“Pertumbuhan ini berdampak pada peningkatan market share aset perbankan syariah menjadi 7,33%; DPK meningkat ke level 7,87%; untuk pembiayaan, sangat menggembirakan, menjadi 8,11% pada periode yang sama. Sementara itu, potensi industri halal di Indonesia juga masih sangat besar, mencapai Rp 4.253 Triliun,” ujarnya.