Wapres Ma'ruf: Seluruh Pemangku Kepentingan Waspadai Bencana Alam
Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma’ruf Amin meminta seluruh pemangku kepentingan baik di pusat maupun daerah untuk bekerja sama dan bersinergi. Terutama menghadapi berbagai potensi bencana yang telah diperingatkan BMKG.
“Saya minta seluruh pemangku kepentingan bekerja bersama. Jadi bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga dinas-dinas semua, termasuk TNI/Polri. Semuanya, kita bekerja sama, bersinergi dan berkolaborasi,” tegas Wapres usai menyerahkan Bantuan Sosial (Bansos) ke masyarakat di Sentra Budi Luhur, Jl. Ahmad Yani Km 30, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Kamis, 13 Oktober 2022.
Pemerintah daerah, diminta Wapres, benar-benar bersiap terutama terkait penyediaan anggarannya, karena BMKG telah memperingatkan potensi ancaman bencana yang cukup besar di berbagai daerah.
“Ini sebenarnya kan hampir setiap tahun (terjadi), cuma mungkin ada yang lebih besar, lebih kecil saja tergantung pada situasi yang kita hadapi. Tahun ini memang (potensinya) dianggap agak besar, karena itu seluruh pemangku kepentingan di daerah harus disiapkan dan anggarannya sudah harus disiapkan,” ujarnya.
Menurut Wapres, penanggulangan bencana harus menjadi program prioritas di daerah dan pelaksanaannya melibatkan banyak pihak. “Ini penting, tidak mungkin (bencana) ditanggulangi pemerintah daerah saja, tetapi juga seluruh potensi di daerah (harus menjalin) sinergi dan kolaborasi (agar) betul-betul menjadi satu kesatuan,” pesannya.
Seluruh pemangku kepentingan, lanjut Wapres, diharapkan menjadi satu bangunan yang saling menguatkan dalam menghadapi berbagai ancaman bencana. “Seluruh pemangku kepentingan di daerah semuanya, tokoh masyarakat, akademisi termasuk para ulama, (harus) ikut membantu dalam menanggulangi dampak (bencana),” katanya.
Sebagaimana diketahui wilayah Indonesia terletak di daerah iklim tropis yang memiliki dua musim. Yaitu panas dan hujan dengan ciri-ciri adanya perubahan cuaca, suhu, dan arah angin yang cukup ekstrem.
Kondisi ini selain memiliki keunggulan yakni tanahnya yang subur, namun juga dapat menimbulkan beberapa akibat buruk. Yaitu terjadinya bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, kebakaran hutan, dan kekeringan.
Akhir-akhir ini, seiring datangnya musim hujan di pelbagai daerah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) terus memberikan peringatan akan potensi terjadinya bencana. Terutama banjir dan tanah longsor akibat cuaca ekstrem di berbagai daerah.
Mengakhiri kunjungan kerja (Kunker) dua hari di Provinsi Kalimantan Selatan, Wapres secara simbolis menyerahkan Bantuan Sosial (Bansos) ATENSI kepada masyarakat di Sentra Budi Luhur di Banjarbaru.
Wapres menyampaikan pemerintah terus berupaya memberikan perlindungan terbaik kepada masyarakat. Harapannya, ke depan bantuan ini dapat memicu pemberdayaan masyarakat dan meningkatkan hajat hidup orang banyak.
"Ini memang bagian daripada tanggung jawab pemerintah untuk memberikan perlindungan sosial ke mereka yang tergolong miskin. Pemerintah bertekad untuk selain memberikan bantuan bagi mereka yang bisa kita berdayakan. Kita juga akan berdayakan untuk menghilangkan dan mengurangi kemiskinan," tutur Wapres.
DIkatakan Wapres, pemerintah masih menghadapi dampak global yang akibatnya membawa pada krisis. Mulai krisis pangan, krisis energi dan krisis keuangan finansial berdampak juga pada harga-harga naik. Ini bisa mempengaruhi keadaan sosial ekonomi masyarakat. "Pemerintah akan berusaha terus untuk mengatasi itu. Ini bagian daripada upaya-upaya pemerintah untuk menjaga kesiapsiagaan supaya kita berhasil," pungkasnya.
Bansos ATENSI diberikan kepada para PPKS (Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial) yang berada di bawah lingkup kerja Sentra Budi Luhur di Banjarbaru. Di antaranya berupa uang tunai, perlengkapan sekolah, dan usaha kelontong serta usaha makanan ringan.