Wapres Sebut Kekerasan Menjadi Kendala Pembangunan di Papua
Wakil Presideb KH Ma'ruf Amin hari ini Senin 17 Juli 2023, akan kembali ke Jakarta, setelah sepekan berkantor di Papua. Wapres menilai Implementasi program percepatan pembangunan Papua terus dilaksanakan.
Namun dalam pelaksanaannya, tantangan di lapangan masih kerap ditemui. Salah satunya aksi kekerasan yang dilakukan beberapa kelompok masyarakat sebagai bentuk penolakan.
Berkenaan dengan hal tersebut, Wakil Presiden (Wapres) K.H. Ma'ruf Amin mengingatkan bahwa pembangunan yang dilaksanakan di Papua sepenuhnya bertujuan untuk kepentingan dan kesejahteraan masyarakatnya.
Untuk itu, Wapres meminta kepada seluruh masyarakat Papua agar dapat mendukung program pembangunan, sehingga manfaatnya nanti dapat dirasakan untuk kesejahteraan masyarakat di Papua.
"Pembangunan di Tanah Papua pasti yang paling merasakan manfaatnya ke depan tentu Orang Asli Papua, orang yang ada di Papua, bukan untuk orang Jakarta. Yang dibangunkan di Tanah Papua tidak mungkin akan dipindahkan ke Jakarta. Jadi orang Papua, terutama Orang Asli Papua [yang merasakan hasilnya]. Karena itu, biarkan (prosesnya berjalan), jangan diganggu pembangunan ini, jangan sampai di ganggu keamanannya," pesan Wapres dalam keterangan persnya kepada awak media usai Peninjauan Program Peremajaan Kelapa Sawit Rakyat di Kampung Wasegi Indah, Distrik Prafi, Kabupaten Manokwari, Papua Barat.
Lebih lanjut Wapres menyampaikan, melalui kondisi lingkungan yang kondusif, berbagai aspek pembangunan dapat secara bertahap dipenuhi dan direalisasikan.
"Intinya begitu ya, bahwa kita membangun kesejahteraan akan terus dilakukan termasuk sawit, dan termasuk juga pembangunan pendidikan, kesehatan. Jadi kita inginkan Papua itu menjadi Papua Sehat, Papua Cerdas, Papua Sejahtera," papar Wapres.
Sebagai bentuk komitmen dalam mewujudkan hal tersebut, tambah Wapres, berbagai pemangku kepentingan terkait terus melakukan sinergi. Yaitu untuk memastikan tidak ada program yang tumpang tindih dan mengevaluasi target yang telah ditetapkan.
"Ini akan terus kita konsolidasikan dan itu merupakan tekad kita semua. Itulah sebabnya maka dibuat selain otonomi khusus, kemudian juga ada badan pengawasnya dan badan pengarahnya. Supaya tidak menjadi melenceng (programnya)," imbuh Wapres.
Menutup keterangan persnya, Wapres pun mengimbau agar seluruh pihak terkait dapat terus menjaga kondusivitas. Baik didalam melakukan implementasi program, maupun dengan masyarakat. Sehingga, strategi umum defensif aktif dapat terus berjalan dalam menjaga keamanan di Tanah Papua.
"Supaya teman-teman yang masih bikin rusuh itu, sebaiknya kembali ke tangan, ke pangkuan Papua Sejahtera. Tanah Papua untuk Papua. Kalau masih ada seperti itu, akan mengganggu jalannya pembangunan dan akan memperlambat munculnya kesejahteraan," imbau Wapres.
"Kalau terus diganggu, pembangunan tidak lancar, lalu masyarakat bilang tidak sampai [kesejahteraannya]," pungkas Wapres.
Sejalan dengan Wapres, Pj. Gubernur Papua Barat Paulus Waterpauw, menyampaikan bahwa tidak semua kondisi keamanan di kota-kota di Tanah Papua berada dalam kondisi buruk. Artinya, banyak dari masyarakat Papua yang mendukung dan siap menerima implementasi pembangunan untuk kesejahteraan di Papua.
"Kerusuhan berada di wilayah Papua Tengah saat ini, artinya cukup jauh dan tidak ada relevansi dengan kita yang ada di Papua Barat," urai Paulus.
"Sekali lagi, bahwa Papua Barat hari ini dalam keadaan aman dan juga kondusif dalam menerjemahkan berbagai kebijakan negara. Upaya kami bersama, bersama Bupati dan stakeholders untuk bisa melaksanakan berbagai langkah-langkah cepat untuk mewujudkan harapan masyarakat itu kalau kita mau. Dan menjaga pikirannya sebab negara pasti berpihak pada rakyat itu sendiri," tutupnya.
Selain Pj. Gubernur Papua Barat, hadir mendampingi Wapres dalam keterangan pers ini, Bupati Manokwari Hermus Indou, Ketua Umum DPP Apkasindo Gulat Manurung, serta Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi Masduki Baidlowi.
Manokwari, wapresri.go.id - Selepas menyelesaikan agenda kunjungan kerja di Kabupaten Manokwari, Papua Barat, Wakil Presiden (Wapres) K. H. Ma'ruf Amin didampingi Ibu Hj. Wury Ma'ruf Amin beserta rombongan terbatas melanjutkan rangkaian kerjanya menuju Kota Sorong Provinsi Papua Barat Daya, Sabtu petang 15 Juli 2023.
Sekitar pukul 18.30 WIT menggunakan Pesawat Kepresidenan Boeing 737-400 TNI AU, Wapres lepas landas dari Bandar Udara Rendani Manokwari menuju Bandar Udara Domine Eduard Osok, Sorong.
Setelah menempuh penerbangan 55 menit, Wapres tiba di Bandar Udara Domine Eduard Osok Sorong disambut oleh Pj. Gubernur Papua Barat Daya Muhammad Musa'ad, Panglima Komando Daerah Militer (Pangdam) VIII/Kasuari Mayjen TNI Gabriel Lema, Wakil Kepala Kepolisian Daerah (Wakapolda) Papua Barat Brigjen. Pol. Petrus Patrige Rudolf Renwarin, Panglima Komando Armada (Pangkoarmada) III Laksamana Muda TNI Rachmad Jayadi, Panglima Komando Operasi Udara (Pangkoopsud) III Marsda TNI Donald Kasenda, Komandan Landasan Udara (Danlanud) Manuhua Biak Marsma TNI Yostariza, Kepala Badan Intelijen Daerah (Kabinda) Papua Barat Brigjen TNI TSP Silaban, serta Danlantamal Sorong Laksma TNI Deny Prasetyo yang diiringi Tarian Penjemputan.
Keesokan harinya, pada Minggu sore 16 Juli 2023 Wapres dijadwalkan melakukan audiensi dengan Pj. Gubernur Papua Barat Daya, Tokoh Agama, Tokoh Adat, dan Tokoh Masyarakat Papua Barat Daya.
Sebelum kembali ke Jakarta, Wapres akan menghadiri acara Peletakan Batu Pertama Sentra Sarana Prasarana Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya.
Advertisement