Pemerintah Memanusiakan Pemulung dan Tuna Wisma lewat ATENSI
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin meresmikan Sentra Kreasi Asistensi Rehabilitasi Sosial (ATENSI) di Balai Karya Pangudi Luhur milik Kementerian Sosial Republik Indonesia, di Bekasi Kamis 18 Februri 2021.
Acara ini meliputi kegiatan peresmian stand kuliner hasil olahan para penerima manfaat Balai Karya Pangudi Luhur, penyerahan kursi roda bagi penyandang disabilitas, penempatan tenaga siap kerja bagi eks pemulung, serta penyerahan KTP dan ATM ATENSI kepada eks pemulung dan tuna wisma.
Selain itu, akan dilakukan pula pembangunan rumah susun yang diperuntukkan bagi eks pemulung dan tunawisma.
Sebagai informasi, Sentra Kreasi ATENSI bertujuan untuk meningkatkan kemampuan wirausaha dan terciptanya lapangan kerja bagi para penerima manfaat.
Wapres mengatakan, program Sentra Kreasi ATENSI dan rencana pembangunan rusunawa bagi eks pemulung dan tunawisma merupakan bagian dari upaya terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan pemerintah pusat dan daerah di dalam memastikan pelayanan sosial dan memenuhi kebutuhan dasar setiap warga negara termasuk warga negara marjinal atau yang telantar.
Peresmian ini merupakan kunjungan kerja pertama Ma'ruf Amin setelah divaksinasi COVID-19 pada Rabu kemarin. Ma'ruf Amin mengatakan, dalam situasi pandemi Corona, pemerintah mengeluarkan bantuan sosial.
"Pemerintah terus berupaya melaksanakan langkah intervensi antisipasi dan mitigasi terhadap dampak sosial akibat pandemi COVID-19. Pemerintah telah mengeluarkan kebijakan jaring perlindungan sosial, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Sosial (Bansos) tunai, Kartu Sembako dan berbagai Bantuan Jaminan Sosial lainnya seperti Kartu Indonesia Pintar (KIP), Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Pra Kerja serta program-program layanan sosial dari pemerintah daerah," kata Ma'ruf.
Wapres menyadari eks pemulang dan tunawisma yang menjalani rehabilitasi tidak memiliki dokumen kependudukan yang lengkap sehingga tidak mendapatkan akses bantuan sosial. Oleh sebab itu, pemerintah membuat program ATENSI ini.
"Namun kita semua memahami bahwa sebagian anggota masyarakat belum terjangkau oleh jaring sosial akibat ketiadaan akses administrasi kependudukan mengakibatkan eks pemulung dan tunawisma kesulitan mendapatkan berbagai bantuan dan jaminan sosial dari pemerintah tersebut. Oleh karena itu, program ATENSI dapat menjadi salah satu program strategis untuk mengentaskan kemiskinan ekstrem, extreme poverty, masyarakat yang termiskin yang belum terjangkau layanan sosial dasar," jelasnya.
Ma'ruf mengatakan pemerintah juga melakukan upaya perekaman data kependudukan kepada para pemulung dan tunawisma. Selain itu, mereka diberi akses untuk membuat rekening.
"Selain itu, saya juga mengapresiasi upaya perekaman data kependudukan bagi para pemulung dan tunawisma yang belum memiliki KTP dan kartu keluarga, ini merupakan langkah maju dalam pemenuhan hak-hak identitas setiap warga negara. Demikian juga pembuatan buku rekening dan kartu ATM ATENSI yang menunjukkan inklusi keuangan dapat menyentuh kelompok masyarakat dengan status sosial ekonomi terbawah. Hal ini membuka peluang peningkatan status sosial ekonomi mereka dan keluarganya," kata dia.
"Saya yakin melalui program ATENSI ini berbagai upaya yang dilakukan pemerintah bersama seluruh stakeholder akan bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung termasuk mereka yang terdampak COVID-19 secara sosial dan ekonomi dan juga untuk masyarakat yang termarjinalkan atau telantar pada umumnya," kata Wapres