Wapres Prihatin Prajurit TNI Gugur Diserang KKB di Papua
Wapres KH Ma'ruf Amin menyatakan prihatin melihat situasi di Papua dalam dua pekan terakhir. Sejumlah prajurit TNI gugur dalam tugas operasi di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan, selain masih adanya tindak kekerasan dari Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah tersebut.
Dalam data yang diperoleh Ngopibarang.id dari sumber resmi di jajaran TNI, jumlah Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang gugur dalam pembunuhan kelompok separatisme di Papua selama operasi penembakan Kapten Susi Air Kapten Philips Mark Marthen tercatat enam prajurit.
Catatan sementara menyebutkan empat prajurit gugur dalam penyerangan di Pos Mugi-Mam di Nduga, Pegunungan Papua, Sabtu 15 April 2023.
Dua prajurit lainnya gugur dalam kontak senjata di wilayah lain saat awal operasi pencarian dilakukan. Dalam siaran pers resmi Kodam-17/Cenderawasih, prajurit gugur dalam serangan yang dilakukan separatisme bersenjata di Pos Mugi-Mam di antaranya, Pratu A (Miftahul Arifin), Pratu I, Pratu K, dan Prada S.
Menyikapi situasi ini, Wapres menginstruksikan TNI dan Polri untuk memperkuat strategi yang komprehensif untuk Papua. Wapres meyakini, Panglima TNI dan Kapolri telah melakukan evaluasi operasi dan memperkuat langkah-langkah dengan menetapkan status operasi menjadi siaga tempur darat.
Namun, Wapres mengingatkan, bersamaan dengan pendekatan keamanan, harus tetap konsisten dengan pendekatan kesejahteraan yang berbasis sosial-kultural dan administratif-politik untuk menangani akar persoalan dan isu-isu strategis di 6 provinsi di tanah Papua.
Untuk itu, Wapres menekankan pentingnya mengelola komunikasi luar negeri dan dalam negeri yang tepat, serta pentingnya kajian-kajian pemikiran strategis guna perbaikan formulasi dan pelaksanaan kebijakan soal Papua ke depan.
Keprihatinan Wapres tersebut diungkapkan saat memimpin rapat terbatas membahas tentang Papua dalam kapasitasnya selaku Ketua Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP), Kamis, 27 April 2023.
Pada rapat tersebut, Wapres juga meminta laporan perkembangan terkini langkah-langkah yang telah diambil, serta usulan penanganan selanjutnya dari Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD, Gubernur Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) Andi Widjajanto, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto dan pejabat lainnya yang hadir.
Hadir pula dalam kesempatan tersebut, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Keuangan Sri Mulyani, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, dan Kapolri Listyo Sigit Prabowo, adapun Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) diwakili oleh Deputi II Edmil Nurjamil dan Deputi III Aswardi.
Sementara Wapres didampingi oleh Kepala Sekretariat Wakil Presiden Ahmad Erani Yustika, Deputi Bidang Dukungan Kebijakan Pemerintahan dan Wawasan Kebangsaan Velix F. Wanggai, Staf Khusus Wapres Bidang Komunikasi dan Informasi Masduki Baidlowi, dan Staf Khusus Wapres Bidang Umum Masykuri Abdillah.