Wapres Persilahkan Polisi Mengusut Peretas Webinar
Sebuah tragedi tak mengenakkan ketika Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengisi acara web seminar (webinar) yang diselenggarakan Universitas Islam Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang, Jawa Timur. Saat Ma'ruf memberikan sambutan, pada tampilan webinar via Zoom terjadi gangguan.
Diskusi terbuka yang digelar pada Kamis, 4 Juni 2020 ini membahas tema 'Ekonomi Syariah di Indonesia: Kebijakan Strategis Pemerintah Menuju New Normal Life'. Tak lama saat rekaman diputar, tampilan Ma'ruf Amin yang duduk memberikan sambutan kemudian diganggu. Layar yang menampilkan wajah wapres dicoret-coret dengan tinta merah bertulisan 'Gak Ada'.
Kejadian seperti ini bukan hanya menimpa wapres. Sebelumnya, para menteri di Kabinet Kerja juga pernah mengalami masalah yang sama, bahkan disertai ujaran kebencian.
"Selain dicorat-coret juga disertai beberapa tulisan berisi hujatak kebencian," kata Ma'ruf Amin yang disampaikan Juru Bicara Wapres Masduki Baidowi, saat berbincang dengan Ngopibareng.id, pada Jumat 5 Juni 2020.
Menurut Masduki, wapres mempersilakan Polri mengusutnya sampai tuntas. Tujuannya, agar terungkap latar belakang kejadian yang tergolong cyber crime ini. "Bukan karena korbanya wapres, tapi supaya ke depannya tidak terulang," kata Masduki.
Selain mendorong Polisi untuk mengusut, wapres juga minta kepada panitia penyelenggara dan penyadia layanan aplikasi Zoom, untuk melakukan klarifikasi.
UIN Maulana Malik Ibrahim Malang tengah mengusut peretas webinar yang melibatkan Ma'ruf Amin melalui aplikasi Zoom
"Kami sudah meminta penjelasan ke pihak Zoom. Dari situ kan dapat diketahui nomor (sim cardnya). Semisal ada yang meretas, kami akan usut," ujar Rektor UIN Maliki Malang, Abdul Haris.
Pihak kampus telah menugaskan tim Pusat Teknologi Informasi dan Pangkalan Data (PTIPD) UIN Maliki Malang untuk melayangkan surat klarifikasi ke pihak Zoom. "Penanganan teknisnya kami serahkan ke PTID," ujar Haris.
Sementara itu, Ketua PTIPD UIN Maliki Malang, Muchlis Fuadi mengungkapkan, pihaknya sudah melayangkan surat klarifikasi ke pihak Zoom, pada Kamis 4 Juni 2020.
"Kemarin kami langsung melayangkan keluhan ke Zoom dan meminta klarifikasi, namun hingga sampai saat ini belum ada balasan," katanya.
Surat tersebut dikirimkan melalui help center yang telah disediakan oleh aplikasi Zoom. "Kami kirim dalam bentuk email melalui Support Ticket di Help Center Zoom," ujar Muchlis.
Advertisement