Wapres Pastikan Depo Pertamina Plumpang Harus Dipindah
Wapres Ma'ruf Amin menyatakan pemerintah berencana merelokasi Depo Pertamina Plumpang ke lokasi yang lebih aman bagi masyarakat maupun Pertamina sendiri. Daerah yang dinilai cukup ideal adalah di kawasan pelabuhan.
"Akan kami bicarakan dengan Pelindo, mengingat lokasi Depo Pertamina Plumpang yang terbakar pada Jumat, 3 Februari 2023 malam sudah masuk zona berbahaya," kata Wapres kepada wartawan setelah meninjau Depo Pertamina Plumpang, Sabtu 4 Februari 3023.
Wapres meninjau lokasi kebakaran Depo Plumpang bersama Menteri BUMN Erick Thohir dan Kapolri Jendral Polisi Listyo Sigit.
Mengenai nasib korban yang dirawat di rumah sakit maupun yang berada di pengungsian akan menjadi tanggungan Pertamima.
Wapres menyebutkan, jumlah korban meninggal sebanyak 17 orang, dua di antaranya anak-anak. Ysementara yang memderita luka bakar sebanyak 61 orang. Mereka dirawat di RSP Pertamina yang memiliki peralatan cukup memadai untuk menangani luka bakar serius.
Ditemui di tempat yang sama, Menteri BUMN Erick Thohir, mendukung saran Wapres untuk merelokasi Depo Pertamina Plumpang ke daerah pelabuhan.
"Selaku Menteri BUMN saya mendukung gagasan Wapres untuk merelokasi Depo Plumpang. Ia pun meminta kepada Pertamina untuk mengaudit secara menyeluruh kerugian maupun korban akibat kebakaran ini.
Masih Penyelidikan
Sementara itu, Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menyatakan, pihaknya masih bekerja untuk memastikan penyebab terjadinya kebakaran di Depo Pertamina Plumpang.
"Tim Labfor Polri sedang menyelidiki penyebab kebakaran. Hasilnya nanti kami sampaikan," ujar Kapolri.
Sebelum meninggalkan lokasi, Wapres menyempatkan diri menemui warga yang bertahan di rumahnya.
Pertamina mengonfirmasi bahwa kebakaran di Depo Plumpang terjadi pada bagian pipa. Orang-orang dievakuasi menjauh dari lokasi kebakaran tak lama setelah insiden terjadi.
"Terjadi insiden terbakarnya pipa penerimaan BBM di Integrated Terminal BBM Jakarta, Plumpang," kata Area Manager Communication, Relation, and CSR Pertamina Jawa Barian Barat, Eko Kristiawan kepada wartawan.
Advertisement